Horas!
Dongan BK, PT Indonesia Asahan Aluminium (INALUM), bekerja sama dengan Rumah BUMN Samosir, menghadirkan produk-produk kreatif yang memanfaatkan eceng gondok, tanaman air yang selama ini dianggap gulma di perairan Danau Toba. Lewat program ini, ibu-ibu rumah tangga lokal diberdayakan menjadi pelaku UMKM, menghasilkan produk bernilai ekonomis sekaligus mendukung kelestarian lingkungan.
Program ini dikelola oleh Koperasi Bank Eceng Gondok di Desa Sitanggang Bau, Kecamatan Pangururan, Samosir. Terinspirasi dari konsep bank sampah, koperasi ini fokus mengumpulkan dan mengolah eceng gondok menjadi produk fungsional dan bernilai jual tinggi. Salah satu produk unggulannya adalah sandal hotel berbahan dasar eceng gondok, yang dikembangkan untuk memenuhi permintaan pasar wisatawan yang terus meningkat sejak 2023.
Transformasi Gulma Menjadi Nilai Ekonomi
Eceng gondok tumbuh subur di Danau Toba, namun pertumbuhannya yang masif seringkali mengganggu ekosistem air. Alih-alih menjadi limbah, dua pelaku UMKM lokal — Sumondang Tabita Nainggolan dan Murni Asima Sitanggang — melihat potensi besar dari tanaman ini. Mereka mengolahnya menjadi produk ramah lingkungan yang bernilai tinggi, dari sandal hingga cover buku kreatif.
“INALUM berkomitmen untuk menjadi mitra strategis UMKM lokal agar dapat berkembang dan bersaing di pasar modern,” ujar Mahyaruddin Ende, Corporate Secretary INALUM.
“Kami berharap dampak dari program ini tidak hanya menyejahterakan masyarakat, tapi juga memperkuat peran perempuan dalam ekonomi desa.”
Proses Produksi yang Teliti dan Ramah Lingkungan
Pembuatan sandal dari eceng gondok melalui proses panjang dan detail. Batang eceng gondok pilihan dikeringkan selama 7 hingga 8 hari hingga mencapai warna coklat matang. Setelah itu, bahan dikeringkan dan dihaluskan menggunakan mesin, sebelum akhirnya dianyam secara manual menjadi tikar.
Tikar eceng gondok tersebut kemudian dipotong sesuai pola dan dijahit hingga menjadi produk akhir. Proses ini melibatkan tenaga kerja perempuan lokal yang terampil dan telaten, sekaligus membuka lapangan kerja baru di desa.
Pemasaran Digital dan Harga Terjangkau
Produk-produk eceng gondok dari koperasi ini dipasarkan melalui Instagram, TikTok Shop, serta aktif tampil dalam berbagai pameran UMKM di wilayah Samosir. Harga produknya sangat terjangkau:
- Sandal hotel: Rp6.000 – Rp10.000
- Cover buku: Rp35.000 per buah
Dengan pendekatan digital dan partisipasi aktif dalam promosi, produk ini diharapkan dapat menembus pasar yang lebih luas, termasuk sektor pariwisata dan industri kreatif.
Harapan untuk UMKM Naik Kelas
Kolaborasi antara INALUM dan Rumah BUMN Samosir tidak hanya menghadirkan solusi lingkungan, tetapi juga membuka jalan bagi UMKM lokal — khususnya yang dijalankan oleh perempuan — untuk naik kelas, berinovasi, dan mandiri secara ekonomi.
Program ini menjadi contoh nyata bahwa keberdayaan masyarakat, pelestarian lingkungan, dan pengembangan ekonomi bisa berjalan seiring.
“Kami ingin program ini menjadi role model pemberdayaan masyarakat berbasis potensi lokal dan berkelanjutan,” tutup Mahyaruddin.