Horas!
Dongan BK, Menteri Pekerjaan Umum (PU), Dody Hanggodo, menyampaikan bahwa Presiden RI, Prabowo Subianto, telah memberikan arahan untuk melakukan studi banding ke tiga negara—Mesir, Turki, dan India—seiring dengan revisi desain kompleks yudikatif dan legislatif di Ibu Kota Nusantara (IKN).
“Pada rapat terakhir dengan Pak Prabowo, meminta studi banding ke tiga negara, yaitu Mesir, Turki, dan India,” ujar Menteri Dody saat ditemui di Kantor Kementerian PU di Jakarta, Kamis.
Terkait alasan di balik revisi desain tersebut, Dody menjelaskan bahwa Prabowo mempertimbangkan kesamaan karakteristik antara Indonesia dan ketiga negara tersebut, sehingga dapat menjadi referensi yang relevan.
“Pada saat beliau ke sana, kantor-kantor yudikatif dan legislatifnya, menurut dia punya karakter yang mirip-mirip dengan di Indonesia. Dari situ, tim nanti akan merekonstruksi gambarnya dan akan disampaikan ke presiden lagi,” ungkap Dody.
Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN), Basuki Hadimuljono, mengungkapkan bahwa Presiden Prabowo Subianto akan mengalokasikan dana sebesar Rp15 triliun untuk pembangunan fasilitas dasar gedung legislatif dan yudikatif di IKN. Sebelumnya, dalam Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) murni, pihaknya mengajukan anggaran awal sebesar Rp6,3 triliun. Namun, guna menyelesaikan pembangunan fasilitas legislatif, yudikatif, serta infrastruktur pendukung lainnya pada tahun pertama, diperlukan tambahan dana sebesar Rp8,1 triliun.