Horas!!
Rinto Harahap merupakan seorang komposer, penyanyi, pencipta, dan produser lagu yang karyanya tentu tak asing lagi di telinga masyarakat Indonesia.
Rinto Harahap banyak menuliskan lagu-lagu pop untuk penyanyi-penyanyi terkenal tahun 1970 – 1980, seperti Nia Daniati, Betharia Sonata, Christine Panjaitan, Iis Sugianto, Rita Butar-butar, dan Eddy Silitonga.
Daftar Isi:
Mendirikan The Mercy Band
Selain menuliskan lagu untuk para penyanyi terkenal, Rinto Harahap juga mendirikan sebuah band yang diberi nama The Mercy Band. Nama ini dipilih secara spontan mengingat mereka sangat menyukai mobil merk Mercy.
Band ini dibentuk di Medan tahun 1965. Personil Band nya adalah Rinto Harahap, Erwin Parlindungan Harahap, Reynold Panggabean, Rizal Arsyad, dan Iskandar. Di kemudian hari, Iskandar digantikan dengan Charles Hutagalung. Band ini selalu mengikuti trend lagu-lagu baik domestik ataupun mancanegara.
Show di 2 Negara
Belum lama setelah dibentuk, The Mercy mendapatkan tawaran untuk mengadakan show di Penang, Malaysia. Selama 6 bulan mereka selalu mengisi acara di i Night Club Chusan Hotel di Malaysia.
Selesai kontraknya dengan Malaysia selama 6 bulan, The Mercy kembali ke Medan untuk mengisi acara-acara anak muda di Medan. Namun, tak lama setelah itu, The Mercy kembali mendapatkan tawaran untuk show di Vietnam.
Setelah kembali dari Vietnam, The Mercy kembali mendapatkan beberapa tawaran untuk tampil di negara lain, seperti di Singapura, Bangkok dan Jepang. Namun, sayangnya tawaran ini kandas karena banyak hal.
Masuk Dunia Rekaman
Di tahun 1972, The Mercy akhirnya memutuskan untuk merantau ke Jakarta. Selama di Jakarta, banyak hal terjadi. Mulai dari perubahan anggota dan pola musik.
Rizal Arsyad mengundurkan diri yang kemudian diganti dengan Albert Sumlang. Albert merupakan seorang pemain Saxophone dan permainannya menambah ciri khas bagi The Mercy.
Perubahan-perubahan ini, membuat nama The Mercy semakin dikenal masyarakat. Di tahun ini pulalah, album perdana dari The Mercy dirilis.
Tak disangka-sangka, album perdana The Mercy langsung laris terjual di tanah air. Lagu andalan the Mercy Tiada Lagi berhasil menjadi hits dimana-mana.
Bubarnya The Mercy dan Karir Solo Rinto Harahap
Pasang surut dunia musik di tanah air era tahun 80an juga turut dirasakan oleh The Mercy. Setelah masa kejayaannya, perlahan-lahan The Mercy mengalami kemunduran. Dimulai dengan keluarnya satu persatu anggota personil the Mercy. Band legendaris The Mercy tercatat telah merilis sebanyak 40 album.
Setelah berakhir dengan The Mercy, Rinto Harahap memutuskan untuk membuka label rekaman yang diberi nama Lolypop.
Melalui perusahaan Lolypop, Rinto banyak menghasilkan hits seperti, Burung Burung Putih” (Christine Panjaitan), “Jangan Kau Sakiti Hatinya” (Iis Sugianto), atau “Hati Seorang Wanita” (Betharia Sonata). Seandainya Aku Punya Sayap (Rita Buar-butar), Aku Begini Engkau Begitu (Broery Pesulima).
Bukan hanya itu saja, Rinto juga menghasilkan hits Biarlah Sendiri (Eddie Silitonga), Benci tetapi Rindu ( Diana Nasution), dan juga Dingin (Hetty Koes Endang).
Karena kesuksesannya sebagai pencipta lagu dan penyanyi, Rinto Harahap mendapatkan Anugerah Seni sebagai Pencipta lagu dan Penyanyi Berprestasi dari Direktorat Jenderal Kebudayaan, Departemen Pendidikan & Kebudayaan tahun 1982.