Horas!
Siddik Sitompul, atau yang lebih dikenal dengan nama S. Dis, adalah seorang musisi dan komponis legendaris Batak yang lahir pada tanggal 10 Desember 1904 di Desa Pangurdotan Sigompulon, Tapanuli Utara, Sumatera Utara.
Siddik Sitompul dihormati sebagai salah satu pencipta lagu Batak terhebat sepanjang masa, dengan karya-karyanya yang tak lekang oleh waktu dan terus dilestarikan hingga saat ini.
Kehidupan dan Karir Bermusik Siddik Sitompul
Siddik Sitompul dibesarkan di lingkungan keluarga yang mencintai musik. Pada tahun 1912, Siddik Sitompul bekerja pada Bumi Putera. Ia juga mengabdikan dirinya menjadi pengkhotbah dan juga menjadi jadi seorang guru.
Bersama Nahum Situmorang, Siddik Sitompul ikut sayembara menciptakan lagu kebangsaan Indonesia berjudul Oh Indonesiaku. Namun, sayembara dimenangkan oleh W.R Supratman dengan Indonesia Raya.
Aransmenen dan lirik lagu Oh Indonesiaku lantas ia gubah kembali menjadi O Tano Batak.
Karya-Karya Monumental
Siddik Sitompul telah menghasilkan ratusan lagu Batak selama karirnya. Beberapa karyanya yang paling terkenal antara lain:
- O Tano Batak
- Anju Ahu
- Aek Sarulla
- Butet
- Sengko Sengko
- Sing Sing So
Lagu-lagu Siddik Sitompul tidak hanya populer di kalangan masyarakat Batak, tetapi juga di seluruh Indonesia, seperti lagu berjudul Butet. Lagu-lagunya telah diinterpretasikan oleh berbagai penyanyi ternama, dan bahkan telah diaransemen ulang dengan berbagai gaya musik modern.
Penghargaan dan Pengaruh Siddik Sitompul
Siddik Sitompul telah menerima berbagai penghargaan atas kontribusinya yang luar biasa dalam dunia musik Batak.
Siddik Sitompul telah memberikan pengaruh yang besar bagi perkembangan musik Batak. Beliau telah menginspirasi banyak musisi Batak generasi berikutnya untuk terus berkarya dan melestarikan budaya musik Batak.
Siddik Sitompul meninggal dunia pada tanggal 14 Oktober 1974 di Medan. Beliau meninggalkan warisan musik yang tak ternilai bagi bangsa Indonesia, khususnya bagi masyarakat Batak.
Lagu-lagunya akan terus dilestarikan dan dinyanyikan oleh generasi-generasi mendatang, dan akan selalu menjadi bagian tak terpisahkan dari budaya Batak.