Horas!
Dongan BK, Danau Toba bersiap menorehkan babak baru dalam peta pariwisata olahraga dunia. Pada 17–19 Oktober 2025, kawasan kaldera vulkanik terbesar di dunia ini akan menjadi tuan rumah ajang lari lintas alam bergengsi Trail of The Kings (ToTK) Lake Toba by UTMB® 2025 — sebuah kompetisi berskala internasional yang juga menjadi seri pertama UTMB® World Series yang digelar di Indonesia.
Momen ini menjadi tonggak penting bagi Asia Tenggara, sekaligus menempatkan Danau Toba dalam jajaran destinasi olahraga ketahanan kelas dunia.
Ajang ini merupakan kelanjutan dari inisiatif Badan Pelaksana Otorita Danau Toba (BPODT) yang sebelumnya sukses menggelar ToTK Zero Edition pada 2024. Keberhasilan tersebut disusul penilaian positif dari UTMB®, yang menegaskan kesiapan Danau Toba untuk menjadi tuan rumah resmi UTMB® World Series periode 2025–2027.
Lebih dari sekadar olahraga, penunjukan ini adalah pengakuan bahwa Danau Toba telah memenuhi standar global dalam hal keberlanjutan, keaslian budaya, dan keunggulan pariwisata.
Bentuk Penghormatan Kepada Budaya Batak
Nama “Trail of The Kings” bukan sekadar label kompetisi, melainkan memiliki makna historis dan budaya yang mendalam.
Bagi masyarakat Batak yang mendiami kawasan Danau Toba, gelar “raja” atau raja huta bukan hanya simbol kekuasaan, tetapi juga pemimpin yang menuntun masyarakat dengan keberanian dan kebijaksanaan.
Melalui semangat itu, BPODT ingin menghadirkan lomba lari yang bukan hanya menguji kekuatan fisik, tetapi juga menelusuri jejak spiritual dan warisan para leluhur Batak yang dikenal sebagai penjelajah dan pembentuk peradaban di tanah tinggi Sumatra Utara.
Rute Trail of The Kings dirancang melintasi jalur yang menantang dan memukau — meliputi lembah, hutan purba, air terjun, dan pemandangan vulkanik spektakuler di sekitar Danau Toba.
Untuk kategori 100K, para pelari akan menempuh perjalanan panjang yang tak hanya menuntut daya tahan tubuh, tetapi juga kekuatan jiwa. Setiap langkah menjadi ziarah menuju kedalaman alam dan makna budaya, di mana legenda dan mitos Batak seakan hidup di antara pepohonan dan bukit-bukit tua.
Lebih dari sekadar ajang olahraga, Trail of The Kings akan menjadi pertemuan antara warisan dan ketahanan, antara mitos dan semangat modern.
Di tanah para raja ini, para pelari dari seluruh dunia akan menapaki jejak sejarah, menantang batas diri, dan mengukir legenda mereka sendiri di jantung Tanah Batak.