Horas!
Dongan BK, masyarakat Simalungun berduka atas wafatnya salah satu tokoh budayawan terkemuka, St. Drs. Setia Dermawan Purba, M.Si., yang meninggal dunia pada usia 68 tahun (28 Agustus 1956 – 24 Februari 2025). Almarhum menghembuskan napas terakhir pada Senin (24/2/2025). Rumah duka beralamat di Jalan Perbatasan No. 53, Desa Bakaran Batu, Kecamatan Lubuk Pakam, Kabupaten Deli Serdang. Rencananya, jenazah akan dimakamkan pada Rabu, 26 Februari 2025, di Bangun Purba, bersebelahan dengan makam istrinya, Corry Br Aritonang (Alm).
Sebagai pegiat budaya, Setia Dermawan Purba memiliki peran besar dalam melestarikan seni dan tradisi Simalungun. Ia sering menggelar berbagai pertunjukan budaya, seperti nyanyian Simalungun urdo-urdo, taur-taur simbandar, taur-taur sibuat culom, taur-taur bahtonang, rantoalim, matsiarancoi, ilah bolon, ilah onjab-onjab, ilah mardogei, dan tangis-tangis. Berdasarkan penelitiannya, lagu-lagu tersebut mengandung pesan moral dan nilai budaya yang sangat berarti.
Dalam setiap pergelaran seni, Setia menekankan pentingnya menampilkan hasil penelitian akademik kepada masyarakat. Ia meyakini bahwa sebagai akademisi seni, dosen memiliki kewajiban untuk menggelar pertunjukan guna mempublikasikan hasil penelitian yang didukung oleh dana Kemenristekdikti.
Salah satu pergelaran budayanya diiringi oleh Gondang Sipitu-pitu dan dihadiri lebih dari 200 mahasiswa, dosen, serta bintang tamu seperti Melody Sister dan De Repster. Setia pernah menjelaskan bahwa lagu “Urdo-urdo” merupakan nyanyian seorang ibu saat menidurkan anaknya, mengandung harapan agar sang anak tumbuh besar seperti lumbung padi yang melimpah, namun tetap rendah hati dan tidak menyusahkan orang lain.
Meninggalnya Setia Dermawan Purba meninggalkan duka mendalam bagi keluarga, sahabat, serta komunitas seni dan budaya Simalungun. Perjuangannya dalam melestarikan budaya akan selalu dikenang dan menjadi inspirasi bagi generasi mendatang.