Horas!!
Di artikel sebelumnya kita telah membahas tentang panggilan kekeluargaan yang ditujukan kepada orang yang lebih tua.
Nah, dalam artikel kali ini kita akan membahas lagi tentang panggilan yang biasanya digunakan dalam komunikasi orang-orang Batak, terutama untuk yang umurnya sepantaran atau tidak terpaut jauh.
Ada apa aja, ya?
Haha, Hahang, Angkang
Panggilan pertama adalah Haha, Hahang atau Angkang. Biasanya panggilan ini digunakan kepada pariban yang usianya lebih tua dari kita, atau bisa juga panggilan kepada abang kandung dan abang sepupu kita. Dalam bahasa Indonesia, haha, hahang dan angkang (dibaca : akkang) berarti abang.
Anggi
Panggilan berikutnya yang harus banget Dongan BK tahu adalah Anggi. Anggi merupakan panggilan yang ditujukan kepada kepada adik kandung atau adik sepupu. Bukan hanya itu saja, kita juga dapat memanggil pariban yang lebih muda dari kita dengan panggilan anggi ini. Dalam bahasa Indonesia, Anggi berarti adik.
Bere
Panggilan ketiga adalah bere. Jika Dongan BK memiliki saudari kandung yang sudah menikah, maka anak laki-lakinya akan Dongan BK panggil dengan sebutan Bere. Dalam bahasa Indonesia, bere berarti keponakan laki-laki
Maen, Parumaen
Panggilan berikutnya adalah Maen atau Parumaen. Biasanya, maen atau parumaen digunakan oleh saudari perempuan kepada anak perempuan dari saudaranya.
Atau bisa juga digunakan untuk memanggil istri dari anak Dongan BK. Secara harafiahnya, maen atau parumaen dapat diartikan juga sebagai menantu.
Hela
Hela merupakan pasangan dari maen atau parumaen. Biasanya, panggilan ini digunakan sebagai sebutan untuk menantu laki-laki.
Boru
Boru merupakan panggilan sayang yang sering digunakan oleh orang tua kepada anak perempuannya.
Lae, Lek, Kale
Panggilan ini tentu tidak asing lagi di telinga Dongan BK, bukan? Biasanya, kalau laki-laki Batak bertemu satu sama lain, panggilan ini akan sering diucapkan, lho.
Biasanya, Lae atau Lek digunakan oleh laki-laki kepada laki-laki lainnya. Bisa dikaatakan bahwa ini merupakan panggilan akrab antar laki-laki Batak.
Namun, panggilan ini juga dapat digunakan untuk memanggil anak laki-laki dari namboru atau suami dari saudari Dongan BK.
Tunggane
Tunggane juga merupakan panggilan yang digunakan antar laki-laki. Namun, biasanya dengan hubungan yang lebih formal. Misalnya, panggilan kepada saudara laki-laki dari istri atau panggilan untuk anak laki-laki dari tulang.
Eda
Nah, kalau panggilan eda ini sering kita dengar di area pasar, bukan Dongan BK ? Yups, Eda merupakan panggilan antar perempuan yang sering digunakan dalam percakapan sehari-hari.
Bukan hanya itu saja, eda juga sering dipakai untuk memanggil anak perempuan dari tulang, saudari dari suami atau istri dari saudara laki-laki.
Panggilan ini juga dapat digunakan untuk sesama perempuan sebaya, namun memiliki marga/boru yang berbeda. Bisa dibilang, eda merupakan panggilan ikrib antar ciwi-ciwi dalam suku Batak.
Iboto/Ito
Jika tadi kita hanya membahas panggilan antar perempuan atau antar laki-laki, kali ini kita akan belajar tentang panggilan dari perempuan kepada laki-laki atau sebaliknya.
Biasanya, untuk yang berbeda jenis kelamin akan menggunakan panggilan Ito atau Iboto. Panggilan ini dapat digunakan secara umum, tanpa harus memperhatikan status ataupun marga ya, Dongan BK.
Pariban
Panggilan Pariban tentu tidak asing lagi di telinga Dongan BK, bukan? Panggilan ini sering dipakai dan dikaitkan dengan sistem perjodohan di tanah Batak. Bahkan, sudah ada lho lagu Pariban yang menceritakan tentang keistimewaan panggilan ini.
Pariban biasanya digunakan sebagai panggilan dari laki-laki kepada perempuan yang marganya sama dengan marga ibunya. Panggilan ini hanya berlaku untuk hubungan seperti di atas dan tidak berlaku sebaliknya, ya Dongan BK!
Jadi, jika Dongan BK adalah perempuan dan ingin tahu apakah dia paribanmu atau bukan, maka sebaiknya Dongan BK bertanya terlebih dahulu marga dari ibunya apa. Setelah itu, bolehlah dilanjutkan ke tahap yang lebih serius.
Nah, inilah 11 panggilan yang umumnya digunakan dalam pergaulan di suku Batak. Jadi, Dongan BK tak perlu lagi pusing dalam bertutur.
Panggilan ini juga dapat Dongan BK terapkan dalam pergaulan sehari-hari, agar budaya Batak tetap terjaga dan kita juga semakin mencintai budaya Batak. Kalau bukan kita yang melestarikan budaya kita, siapa lagi ?
Horas!!