Horas!
Dongan BK, Indonesia memiliki telah sejarah yang panjang, bahkan sejak masa pra-kemerdekaan. Hal ini dibuktikan dari peninggalan dari zaman tersebut, seperti bangunan bersejarah. Salah satu peninggalan sejarah yang menjadi destinasi wisata adalah Rumah Tjong A Fie.
Rumah Tjong A Fie memiliki gaya arsitektur yang unik, yaitu bergaya Cina, Eropa, dan Melayu. Bahkan, desainnya juga terpengaruh dari gaya Art Deco yang populer pada akhir abad ke-19.
Nama rumah ini berasal dari pemiliknya sendiri, Tjong A Fie, seorang pengusaha, kapitan, dan banker sukses dari negeri Tiongkok.
Lantas, seperti apa sejarah dari rumah Tjong A Fie? Lalu, apa saja daya tarik dari rumah tersebut?
Yuk Dongan BK, mari kita ikuti bersama.
1. Sejarah Tjong A Fie, Seorang Perantau Dari Negeri Tirai Bambu
Source: tjongafiemansion.org
Tjong A Fie adalah seorang perantau dari Provinsi Guandong, Tiongkok. Dalam perjalanannya, ia sempat singgah ke Malaysia dan berakhir di tanah Sultan Deli. Saat itu, usia Tjong A Fie baru berumur 20 tahun dengan membawa uang yang sangat sedikit. Tjong A Fie merantau ke wilayah Deli mengikuti kakaknya yang terlebih dahulu bermukim di Pulau Sumatera.
Awalnya, ia hanya melakukan pekerjaan serabutan saja. Namun setelah lama bekerja, Tjong A Fie berhasil memiliki perkebunan luas hingga dapat mengembangkan bisnisnya ke Sumatera Barat.
Bangunan rumah Tjong A Fie terletak di Jalan Ahmad Yani, Kecamatan Medan Barat, Kota Medan, Sumatera Utara. Rumah Tjong A Fie ini dibangun pada tahun 1895 dan berdiri pada tahun 1900 yang telah berfungsi sebagai Museum kediaman Tjong A Fie dan menjadi salah satu tempat wisata yang dikunjungi oleh wisatawan. Rumah ini dibuka untuk umum pada 18 Juni 2009 untuk memperingati ulang Tahun Tjong A Fie yang ke-150.
2. Arsitektur Klasik Jadi Daya Tarik Rumah Tjong A Fie
Source: tjongafiemansion.org
Meskipun sudah berusia ratusan tahun, bangunan ini masih terlihat kokoh. Isi ruangan seperti kursi, meja, guci, telepon, piano dan lainnya masih tertata rapi. Pada pintu utama rumah ini terdapat tulisan aksara kanji.
Pada dinding rumah dipenuhi foto-foto Tjong A Fie dan keluarganya, serta dokumen-dokumen masa lalu yang menggambarkan potongan-potongan sejarah Kota Medan. Semua ruangan di Rumah Tjong A Fie terlihat bersih dan terawat. Sekitar delapan puluh persen isi rumah ini masih original.
Rumah Tjong A Fie ini sendiri memiliki empat ruang tamu dan tiga kamar tidur, yakni ruang khusus untuk menerima Sultan Deli, selain itu terdapat juga ruangan untuk tamu Belanda dan Tionghoa serta satu ruangan untuk tamu umum.
3. Harga Tiket dan Jam Kunjungan Rumah Tjong A Fie
Source: tjongafiemansion.org
Dongan BK yang ingin berkunjung ke rumah Tjong A Fie, harga tiket masuk dan jam kunjungan sama seperti museum pada umumnya. Untuk harga tiket Rumah Tjong A Fie cukup terjangkau, yaitu Rp 35.000 per orang. Sementara itu, jam buka Rumah Tjong A Fie setiap hari mulai pukul 09.00 hingga 17.00 WIB.
Bangunan bersejarah yang kini diberi nama Museum Tjong A Fie pada tahun 2015 telah ditetapkan sebagai cagar budaya oleh Provinsi Sumatera Utara. Kini, Rumah Tjong A Fie menjadi objek wisata sejarah dengan jumlah kunjungan ratusan wisatawan setiap harinya.
Tidak hanya wisatawan lokal, rumah Tjong A Fie ini juga sering dikunjungi oleh wisatawan luar Provinsi Sumatera Utara hingga wisatawan mancanegara.
