Horas!!
Kelen tentu tahu bukan siapa presiden pertama Indonesia?
Yups, presiden pertama Indonesia adalah Ir. Soekarno.
Lokasinya ada di Parapat tepatnya di Tiga Raja, Kecamatan Girsang Sipangan Bolo, Kabupaten Simalungun.
Rumah Pengasingan dengan Pemandangan Danau Toba
Rumah pengasingan ini terletak di bukit kecil yang menjorok ke Danau Toba.
Luas bangunannya sekitar 1.400 meter persegi dan dikelilingi pohon pinus dan Cemara.
Tinggi bangunannya sekitar 20 – 25 meter dari permukaan danau dengan didominasi warna cat putih dan hitam.
Dari rumah pesanggrahan ini kita dapat melihat pemandangan Danau Toba yang indah secara menyeluruh. Dipastikan pikiran dan mata kelen akan lebih segar!
Detail Rumah Melambangkan Tanggal Kemerdekaan
Hal unik lainnya yang akan kelen temui pada rumah pesanggrahan ini adalah detail rumah pesanggrahan itu sendiri.
Kalau kelen perhatikan, jumlah anak tangga menuju pesanggrahan ini adalah 17.
Disisi lain, pohon cemara berjumlah 8 batang dan pohon pinus berjumlah 45 batang.
Kisah Perjuangan dan Tulang Ayam
Dibalik megah dan kokohnya rumah pesanggrahan ini, ternyata rumah ini juga menyimpan kisah perjuangan Soekarno dan tokoh lainnya dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia.
Di rumah pesanggrahan ini, Soekarno bersama Sutan Sjahrir dan Agus Salim diasingkan mulai 4 Januari 1949 hingga 9 April 1949.
Mereka dijaga ketat oleh pasukan Belanda. Bahkan, jalur komunikasi dengan dunia luar pun diputus langsung oleh Belanda.
Namun, tokoh perjuangan kemerdekaan Indonesia tidak habis akal. Dengan dibantu oleh penjaga dan pelayan di rumah pesanggrahan ini, akhirnya mereka berhasil menghubungi dunia luar.
Caranya juga cukup unik, yaitu melalui pesan-pesan singkat yang diselipkan lewat tulang-tulang ayam.
Walau caranya cukup unik, namun ternyata pesan-pesan yang dikirimkan sangat luar biasa dalam mempertahankan dan memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.
Cerita ini kemudian menjadi cerita turun temurun dari generasi ke generasi berikutnya hingga saat ini. Keren banget kan, Dongan BK!!
Nah, jadi kalau kelen lagi melewati Parapat, tidak ada salahnya lho untuk berkunjung dan melihat saksi bisu perjuangan kemerdekaan Indonesia.
Ditunggu, ya kedatangan kelen! MERDEKAAAAAA!!
