Horas!
Dongan BK, Tim asesor UNESCO Global Geopark (UGGp) Kaldera Toba mengaku terkesan dengan warisan alam dan budaya yang tersisa dari letusan Gunung Toba purba. Selama tiga hari revalidasi, mereka meneliti material vulkanik, keragaman hayati, dan tradisi masyarakat yang masih lestari di sekitar Danau Toba.
“Asal-usul bebatuan di sini luar biasa. Ini salah satu batuan vulkanik terbaik yang pernah saya temukan,” kata Jeon Yongmun, usai meninjau formasi bebatuan di Paropo, Dairi. Ia mengamati endapan purba seperti serpih, batu pasir, dan batuan vulkanik yang muncul di permukaan.
Rekan asesor, Jose Brilha, juga terpukau oleh budaya setempat. Di Air Terjun Sipisopiso, Kabupaten Karo, ia disambut tarian dan nyanyian khas masyarakat Karo. “Warisan ini spesial dan berharga, karena itu harus dijaga di tengah gempuran budaya luar,” ujarnya.
Harapan Kembalinya ‘Kartu Hijau’ Untuk Kaldera Toba
Kepala Badan Pengelola TCUGGp, Azizul Kholis, menyebut tim asesor mengunjungi tujuh geosite, termasuk Sipisopiso-Tongging, Silalahi-Sabungan, Sibaganding, Taman Eden 100, Hutaginjang, Sipinsur, dan Tele. Ia optimis Kaldera Toba akan kembali meraih “kartu hijau” UNESCO.
Sekretaris Dewan Pengarah, Dikky Anugerah, menegaskan pengelolaan geopark dilakukan secara berkelanjutan demi diwariskan kepada generasi mendatang.