Home » Artis » Biografi Diana Nasution, Diva Legendaris Tanah Air
Diana Nasution

Biografi Diana Nasution, Diva Legendaris Tanah Air

Diana Nasution merupakan ibu kandung dari Marcello Tahitoe, vokalis Dewa 19 saat ini.

Horas!

Dongan BK, ada banyak penyanyi terkenal yang berasal dari Tanah Batak. Salah satunya adalah Diana Nasution, sosok diva legendaris Indonesia yang telah berkarya sejak tahun 1970-an silam. 

Sepanjang karir bernyanyi, Diana berduet dengan sang kakak, Rita Nasution dengan membentuk grup musik Nasution Sister. Karyanya selama berada di dunia tarik suara cukup populer dan mencuri perhatian pencinta musik Indonesia saat itu.

Grup tersebut banyak menelurkan lagu-lagu hits di masanya seperti “Siapa Yang Salah”, “Abang Becak”, “Dilanda Cinta” dan “Cinta Kilat”. Meski terkenal dengan kemampuan penyelarasan suara yang apik, grup duo ini harus berakhir ketika Rita memutuskan menikah dan bersolo karir.

Simak biografi Diana Nasution dalam artikel berikut ini.

1. Profil Singkat Diana Nasution

Diana Nasution
Diana Nasution <br>Source Irama Nusantara

Diana Nasution lahir di Medan, Sumatera Utara pada 5 April 1958. Ia adalah anak keempat dari delapan bersaudara. Diana lahir di keluarga berdarah Batak yang sebagian besar bertugas di Angkatan Bersenjata Republik Indonesia atau ABRI.

Tahun 1978, Diana menikah dengan pria berdarah Maluku bernama Minggus Tahitoe. Dari pernikahan tersebut, mereka dikaruniai empat orang anak, salah satunya adalah sosok penyanyi ternama Indonesia, Marcello Tahitoe atau ramah disapa dengan Ello.

Diana Nasution menghembuskan nafas terakhirnya pada tahun 2013, karena mengidap penyakit kanker payudara selama hampir 5 tahun.

2. Perjalanan Karir dan Karya Diana Nasution

Nasution Sister <br>Source KKBOXcom

Setelah Nasution Sister bubar, Diana bersama Melky Goeslaw, ayah Melly Goeslaw, tampil dalam Festival Penyanyi Nasional 1977. Meski harus kalah dari penyanyi Hetty Koes Endang, duet Diana dan Melky sukses meraih juara dua berkat dengan lagu “Bila Cengkeh Berbunga” dan “Malam Yang Dingin” ciptaan Minggus Tahitoe.

Selain duet dengan penyanyi lain, Diana Nasution juga populer sebagai penyanyi solo. Beberapa lagu solonya yang sukses sebagai hits seperti “Jangan Biarkan”, “Ayah” dan “Benci Tapi Rindu”.

Perjalanan karir Diana di industri hiburan tidak berhenti dalam dunia musik saja. Pasalnya, Diana pernah bermain peran dalam film “Cintaku Tergadai” pada tahun 1977.

Pada tanggal 10 Februari 2007, diselenggarakan konser untuk percepatan pembangunan di daerah Tapanuli untuk membebaskan masyarakat dari ketertinggalan dan kemiskinan. Konser tersebut berlangsung sukses dan berhasil mengumpul dana kurang lebih Rp 2 miliar.

Konser ini dimeriahkan oleh artis-artis Tapanuli ternama seperti Diana Nasution bersama Minggus Tahitoe, Trio Lasidos (Buntora Situmorang, Jack Marpaung, Hilman Padang), Tetty Manurung, Nauli Sisters (Elyta Sinaga, Almanda Willem, Enny Sinaga, Sempurna Manik), Rita Butar-butar, Herty Sitorus, Achmad Reinhard Nainggolan (Amigos) dan Dewi Marpaung (putri Jack Marpaung).

3. Kehidupan Rumah Tangga Diana Nasution

DIana Nasution <br>Source VIVANews

Karir bernyanyi Diana Nasution mempertemukannya dengan suaminya kelak, Minggus Tahitoe. Mereka memutuskan menikah setelah menjalani masa pacaran selama satu tahun. Dari pernikahan tersebut, pasangan ini dikaruniai empat orang putra yaitu yaitu Mario, Mercy, Marcello dan Rian. 

Anak ketiga mereka, Marcello Tahitoe atau yang lebih akrab dipanggil Ello mengikuti jejaknya sebagai penyanyi. Ello terkenal dengan lagu hitnya “Pergi Untuk Kembali” ciptaan ayahnya sendiri.

Diana harus berjuang melawan kanker payudara stadium 3B. Meski telah menjalani serangkaian proses pengobatan, kesehatan Diana tidak kunjung membaik.

Diana meninggal dunia Jumat, 4 Oktober 2013 pukul 00:45 WIB di Rumah Sakit Pluit, Jakarta.

Subscribe

Tonton Video terbaru di Kanal Youtube BATAKKEREN Official