Horas!
Dongan BK, dulu ceplukan atau pultak-pultak hanya dianggap tanaman tak berguna. Kini, buah mungil ini diburu dan dihargai mahal. Di Brunei, satu buah bisa mencapai Rp10 ribu, sementara di pusat perbelanjaan besar di Jakarta, harganya menembus Rp500 ribu per kilogram.
Tumbuh Liar di Berbagai Daerah Indonesia
Tanaman ceplukan bisa ditemukan dengan mudah di lahan kosong, pekarangan rumah, atau kebun—baik di dataran tinggi maupun rendah. Tiap daerah memiliki nama lokal berbeda: nyor-nyoran di Madura, ciciplukan di Bali, cecenetan di Jawa Barat, dan ceplukan di Jawa Tengah.
Asal Usul Pultak-Pultak di Nusantara
Tanaman ini bukan asli Indonesia. Ceplukan berasal dari kawasan tropis Amerika dan dibawa oleh bangsa Spanyol ke wilayah Nusantara pada abad ke-17. Diduga, orang Maluku dan Minahasa menjadi yang pertama mengenalnya karena wilayah mereka lebih dahulu dijajah oleh Spanyol.
Jenis Pultak-Pultak yang Populer
Tiga jenis ceplukan yang dikenal luas:
- Physalis angulata dan Physalis minima, yang umum tumbuh liar di ladang dan kebun.
- Physalis peruviana, dikenal juga sebagai cape gooseberry, tanaman hias yang berasal dari pegunungan Peru.
Jenis peruviana memiliki bunga lebih besar dan mencolok, dan buahnya sering diolah menjadi selai. Di Parahyangan, dikenal dengan sebutan cecenet badak atau cecenet gunung.
Tanaman Berkhasiat Tinggi Sejak Zaman Romawi
Konon, tanaman ini pernah digunakan oleh prajurit Romawi untuk mengobati luka saat bertempur di Iran Selatan. Mereka menyebutnya “physalis” yang berarti penyelamat. Tumbuhan ini pun kemudian dikenal sebagai tanaman obat yang mujarab.
Kandungan Gizi dan Manfaat Pultak-Pultak
Buah ceplukan memiliki kandungan vitamin C yang tinggi, bahkan melebihi buah anggur. Inilah yang diduga jadi alasan khasiat penyembuhannya.
Manfaat ceplukan antara lain:
- Mengontrol kadar gula darah (antihiperglikemik)
- Antibakteri dan antivirus
- Meningkatkan dan menyeimbangkan sistem imun
- Meredakan peradangan dan batuk
- Bersifat antioksidan, analgesik, hingga antitumor
Cara Mengolah Pultak-Pultak Sebagai Obat Tradisional
Beberapa resep tradisional penggunaan ceplukan:
- Diabetes Mellitus: Rebus seluruh tanaman ceplukan yang telah layu, minum 1 gelas sehari.
- Gangguan paru-paru dan batuk rejan: Rebus semua bagian tanaman, minum 3 kali sehari.
- Ayan dan epilepsi: Makan 8–10 buah ceplukan matang setiap hari.
- Bisul dan borok: Tumbuk daun ceplukan dan tempelkan di bagian yang sakit.
- Flu dan radang tenggorokan: Rebus tanaman kering 9–15 gram, minum air rebusannya tiga kali sehari.
Dari Tanaman Liar Menjadi Komoditas Bernilai
Popularitas ceplukan terus meningkat berkat khasiatnya yang luar biasa. Tak hanya sebagai makanan sehat, namun juga sebagai tanaman obat yang menjanjikan. Harga yang melonjak membuatnya kini menjadi komoditas hortikultura bernilai tinggi yang dilirik pasar domestik dan internasional.