Ilustrasi kemacetan di Jakarta.
Ilustrasi kemacetan di Jakarta.
Beranda Berita MTI Mengusulkan Pejabat Naik Kendaraan Umum, Minimal Seminggu Sekali
Berita

MTI Mengusulkan Pejabat Naik Kendaraan Umum, Minimal Seminggu Sekali

Bagikan

Horas!

Dongan BK, Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) mengusulkan jika para pejabat di Indonesia perlu meniru pejabat di negara-negara Eropa yang sehari-hari terbiasa menggunakan transportasi umum. Menurut MTI, maraknya pejabat Indonesia yang dikawal juga berdampak atas kemacetan di jalan raya.

Bahkan, menurut Wakil Ketua Pemberdayaan dan Pengembangan Wilayah MTI Pusat Djoko Setijowarno, patroli dan pengawalan (patwal) sebagai fasilitas seharusnya hanya diberikan kepada Presiden dan Wakil Presiden.

“Perhitungkan, sekarang setiap hari lebih dari 100-an kendaraan harus dikawal polisi menuju tempat beraktivitas, jalan-jalan di Jakarta akan semakin macet dan membikin pengguna jalan menjadi stress dengan bunyi-bunyian sirene kendaraan patwal,” ungkap Djoko.

Usulan Pejabat Naik Transportasi Umum, Agar Dekat Dengan Rakyat?

Terdapat beberapa alasan mendasari usulan MTI ini:

Penggunaan kendaraan pribadi oleh pejabat dan rombongannya seringkali menjadi salah satu penyebab kemacetan lalu lintas. Dengan mengurangi penggunaan kendaraan pribadi, diharapkan dapat membantu mengurai kemacetan.

Selanjutnya, dengan lebih banyak pejabat yang menggunakan angkutan umum, maka akan semakin mendorong perbaikan kualitas layanan transportasi umum.

Dengan naik angkutan umum, para pejabat dapat merasakan langsung kondisi transportasi publik yang sebenarnya dan lebih memahami permasalahan yang dihadapi masyarakat. Tindakan pejabat yang menggunakan angkutan umum secara rutin dapat menjadi contoh yang baik bagi masyarakat untuk lebih memilih transportasi umum sebagai alternatif transportasi.

Usulan MTI ini menuai beragam tanggapan dari masyarakat. Sebagian besar masyarakat menyambut positif usulan ini dan berharap dapat segera terealisasi. Mereka berharap dengan adanya kebijakan ini, para pejabat dapat lebih merasakan kesulitan yang dialami masyarakat sehari-hari saat menggunakan transportasi umum.

Setujukah klean Dongan BK?

Bagikan
ads image
ads image
ads image
Artikel Terkait
BNPB Catat Lebih dari 1.000 Korban Jiwa akibat Banjir dan Longsor di Sumatera.
Berita

BNPB Catat Lebih dari 1.000 Korban Jiwa akibat Banjir dan Longsor di Sumatera

Horas! Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan bahwa jumlah korban meninggal dunia...

Pemerintah Menangguhkan Sementara Operasional PT Toba Pulp Lestari.
Berita

Pemerintah Menangguhkan Sementara Operasional PT Toba Pulp Lestari

Horas! PT Toba Pulp Lestari Tbk (INRU) menyampaikan bahwa perusahaan menghentikan sementara...

Bobby Nasution Tegaskan Tak Ada Pemotongan Anggaran Penanggulangan Bencana Sumut.
Berita

Bobby Nasution Tegaskan Tak Ada Pemotongan Anggaran Penanggulangan Bencana Sumut 2025

Horas! Gubernur Sumatera Utara, Bobby Nasution, memberikan klarifikasi terkait tudingan bahwa pemerintah...

HKBP Tolak Bantuan dari Pihak yang Diduga Merusak Lingkungan.
Berita

HKBP Tolak Bantuan dari Pihak yang Diduga Merusak Lingkungan

Horas! Ephorus Huria Kristen Batak Protestan (HKBP), Pdt. Victor Tinambunan, menyampaikan keprihatinan...