Home » Artis » Laura Sinaga, Sang Penari dari Kursi Roda

Laura Sinaga, Sang Penari dari Kursi Roda

Horas!!

Dalam kehidupan tentu ada fase naik dan turun yang harus kita hadapi. Tak jarang pula mimpi yang telah dibangun sedemikian rupa, hampir terhenti karena tantangan berat di depan mata.

Rasa putus asa yang menggerogoti dan kekecewaan yang dalam terkadang menutup mata untuk melihat kesempatan yang ada. Bahkan, hal ini justru membawa kita dalam jurang kegagalan

Namun, tak jarang juga orang-orang di sekeliling kita berhasil bangkit dari rasa putus asa. Berbagai kisah inspiratif juga dapat kita temukan di berbagai media sosial kita.

Nah, Dongan Batak kali ini kita akan membahas tentang Laura Sinaga, pendiri dari Sihoda dengan kisah inspiratifnya.

Laura Tyas Avionita Sinaga

Simalungun Home Dancer (SIHODA) saat ini tengah menjadi perbincangan hangat di kalangan masyarakat Sumatera Utara. Pasalnya, Sihoda yang merupakan grup penari ini berhasil membawa nama Indonesia ke kancah Internasional.

Sihoda didirikan oleh Laura Tyas Avionita Sinaga pada tahun 2014 dii Medan. Pada saat itu, Laura masih menduduki bangku perkuliahan dan menempuh pendidikan di Universitas Negeri Medan (Unimed) jurusan pendidikan seni tari.

Pada awalnya, Laura mulai membangun karirnya dengan menari bersama beberapa sanggar dan komunitas tari. Salah satunya adalah komunitas Seniman Muda Simalungun.

Laura berhasil membawa Sihoda ke kancah internasional<br>Foto <em>Instagram avionitasinaga <em>

Bukan hanya itu saja, ia juga pernah beberapa kali mengajar tari di organisasi kedaerahan seperti Ikatan Mahasiswa Simalungun (IMAS) USU. Tujuannya adalah untuk mendapatkan pengalaman dan juga pengabdian, sehingga Laura tidak meminta bayaran apapun ketika mengajar tari ini.

Di tahun 2015, Sihoda mulai mengikuti berbagai event dan mulai dikenal masyarakat.

Mengalami Kelumpuhan

Perjalanan karir dan mimpi Laura Sinaga tidak berjalan semulus kelihatannya. Di tahun 2017, Laura mengalami kecelakaan. Kecelakaan ini mengakibatkan kelumpuhan, yang membuat Laura tidak bisa berjalan.

Padahal bagi Laura yang aktif bergerak dan menari, kaki merupakan tumpuan utama tubuhnya. Kondisi ini membuat mentalnya jatuh.

Penampilan Sihoda pada salah satu festival <br>source <em>Instagram avionitasinaga<em>

“Aku sempat berada di titik terendahku. Pada saat umur 20 tahun aku dihadapkan sama keadaan yang aku enggak tahu bisa lewatin apa enggak,” ujar Laura kepada Parboaboa.

Keadaan ini juga membuat dia harus menutup sanggar Sihoda yang telah dibangunnya di Medan, karena ia harus fokus kepada pengobatannya di Siantar.

Bangkit dan Membawa Sihoda Go International

Titik balik kehidupan Laura dimulai ketika ada seorang temannya yang mengajaknya untuk menari kembali di sebuah acara. Laura yang pada saat itu sedang terbaring lemah di tempat tidur langsung menyanggupi ajakannya dari temannya itu.

Dari ajakan inilah, laura kembali membangun semangat hidupnya. Ia juga kembali membangun mimpi yang sempat ia tutup.

Laura mulai mencari penari berbakat lewat media sosial dan menyeleksinya. Ada sekitar 40 orang yang mendaftar pada media sosial Laura.

Setelah acara tersebut, kondisi Laura semakin membaik. Semangat dan harapan yang kembali tumbuh juga memberikan pemulihan yang cepat bagi Laura.

<em>Laura menerima <em>penghargaan spesial di Turki<br><em>source Instagram avionitasinaga <em>

Laura yang pada awalnya hanya bisa berbaring, perlahan-lahan mulai bisa duduk di kursi roda dan perlahan memulai aktivitas menarinya.

Kondisi yang membaik ini kemudian membuat Laura berani membuka sanggar Sihoda kembali. Namun, kali ini pusatnya ada di Kota Siantar. Laura mengaku ingin lebih mengenalkan tarian Batak Simalungun ke banyak orang lewat Sihoda.

Kini, Sanggar Tari Sihoda terus berkembang, bahkan peserta sanggarnya kini mencapai lebih dari 60 orang. Bahkan, saat ini Sihoda telah tampil di beberapa negara seperti Turki dan Eropa.

Berkat keberanian untuk menyanggupi ajakan temannya dahulu, Laura dapat kembali produktif dan meneruskan mimpinya. Ia juga tak sungkan menularkan bakat menari dan koreografi ciptaannya kepada peserta didiknya, meski dari atas kursi roda.

Nah, sangat menginspirasi sekali perjalanan hidup Laura Sinaga ini ya, Dongan Batak! Walaupun di tengah keterbatasan fisik, namun ternyata semangat hidup dan semangat untuk terus bermimpi membuat Laura kembali bangkit dari keterpurukan dan bahkan bisa sampai ke kancah Internasional.

Subscribe

Tonton Video terbaru di Kanal Youtube BATAKKEREN Official