Horas!
Dongan BK, apa klean ingat cerita seram semasa kecil? Misalnya, saat maghrib tidak boleh keluar rumah, nanti diculik hantu. Contoh lainnya adalah cerita seram gedung sekolah ternyata bekas kuburan yang angker. Kali ini, ada kisah misteri yang tidak kalah seram datang dari Tanah Batak, yaitu begu ganjang.
Sosok begu ganjang atau sigumoang ini sangat dikenal oleh masyarakat di Sumatera Utara. Menurut kepercayaan, begu merupakan wujud makhluk gaib yang diyakini masyarakat bagaikan pembawa petaka.
Perawakannya digambarkan bagaikan iblis dengan dimensi badan yang besar. Dikatakan memiliki tampilan yang mengerikan, membuat ciut nyali yang membuat korbannya lari sembari terkencing-kencing.
Sebenarnya, begu memiliki banyak jenis, seperti solobean, silan, sombaon, dan ganjang. Nah, begu ganjang merupakan jenis yang paling ditakuti.
Lantas, mengapa begu ganjang begitu ditakuti? Simak selengkapnya dalam artikel berikut ini.
1. Apa Sih Begu Ganjang Itu?
Begu ganjang adalah mahkluk ghaib yang digunakan untuk melakukan ritual ilmu hitam, seperti santet atau teluh.
Menurut cerita masyarakat Batak, begu ganjang memiliki perawakan tubuh yang besar dan panjang, dengan rambut hitam lurus serta raut wajah yang menyeramkan. Dikabarkan giginya runcing layaknya gergaji.
Masyarakat Batak percaya jika kita tidak sengaja melihat begu ganjang, maka sebaiknya dihiraukan saja. Hal ini dikarenakan jika semakin dilihat, maka tubuh begu ganjang akan semakin bertambah besar dan memanjang.
2. Bagaimana Awal Kisah Begu Ganjang?
Awalnya begu ganjang digunakan oleh nenek moyang masyarakat Batak untuk menjaga perkebunan dari pencuri buah.
Tetapi karena sifat manusia alamiah yang selalu tidak pernah merasa puas, akhirnya mereka menemukan cara untuk memanfaatkan begu ganjang.
Mereka membuat kesepakatan dengan begu ganjang untuk kepentingan lain. Awalnya hanya digunakan untuk menjaga perkebunan, lalu diperintah untuk menyakiti orang yang tidak disukai.
Konon, semua korban dari serangan begu ganjang memiliki pola yang sama, yaitu memiliki bekas memar biru di leher korban.
3. Ternyata Ini Penjelasan Ilmiah Begu Ganjang
Begu ganjang memang menjadi fenomena yang sulit dijelaskan oleh akal sehat, apalagi ini berkaitan dengan urusan supranatural. Bahkan di literatur kebudayaan Toba lampau, tidak pernah dikenal istilah begu ganjang.
Lantas, mengapa demikian?
Pada masa lalu, kata begu atau hantu bagi orang Toba digunakan untuk mengacu kepada sumber penyakit. Sebenarnya istilah ‘sakit’ dalam bahasa Batak Toba memang sudah dikenal, namun tidak begitu dengan sumber penyakit. Mengingat saat itu, pedalaman Sumatera Utara belum mengenal ilmu pengetahuan modern.
Karenanya, setiap ada seseorang yang sakit, penyebabnya kerap disebut ulah begu. Apalagi pada orang yang mati mendadak, terutama anak-anak dan masih lajang. Padahal bisa saja dia terkena virus mematikan atau terjangkit penyakit yang memang belum dikenal di tempat itu.
Jadi bagaimana Dongan BK? Apakah klean masih takut dengan cerita begu ganjang?