Horas!
Dongan BK, nama Sitor Situmorang sudah tidak asing di kancah sastra Indonesia. Ia adalah sosok multitalenta yang meninggalkan jejak yang dalam dalam dunia sastra, jurnalisme, dan pemikiran kritis.
Lahir pada 2 Oktober 1924 di Desa Harianboho, sebelah barat Danau Toba, Sumatera Utara, Sitor Situmorang tidak hanya dikenal sebagai seorang penyair, tetapi juga novelis, dramawan, essayis, penerjemah, dan wartawan.
Seperti apa kiprah Sitor Situmorang dalam dunia sastra nasional? Simak selengkapnya berikut ini.
Kehidupan Seorang Sitor Situmorang
Sitor Situmorang tumbuh di tengah keluarga Batak yang kental dengan nilai-nilai budaya dan adat istiadat. Setelah tamat SMP di Balige, ia menempuh pendidikan sekolah menengah atas (AMS) di Batavia dan ingin melanjutkan studinya di bidang hukum. Namun, ia diberikan kesempatan untuk melanjutkan studi di Jepang.
Pada tahun 1946, Sitor Situmorang memulai karir kepenulisannya sebagai redaktur surat kabar Suara Nasional terbitan Komite Nasional daerah Tapanuli. Berbekal pengalamannya, ia pergi ke Medan untuk bekerja di surat kabar Waspada Medan tahun 1947.
Pekerjaannya sebagai wartawan membawanya ke Jakarta dan bertemu sastrawan terkenal, seperti Chairil Anwar dan Asrul Sani.
Sejak saat itulah Ia aktif menulis sajak, cerpen, drama, dan esai yang sarat dengan semangat nasionalisme dan kritik sosial. Karya-karyanya seringkali mengangkat tema-tema tentang kemiskinan, ketidakadilan, dan perjuangan rakyat.
Karya-Karya Agung Sitor Situmorang
Setelah kemerdekaan, Sitor semakin produktif dalam berkarya. Ia tidak hanya menulis fiksi, tetapi juga terlibat dalam dunia jurnalisme dan penerjemahan. Sajak karya Sitor Situmorang yang paling fenomenal berjudul “Malam Lebaran”
Karya-karyanya yang terkenal antara lain:
- Surat Kertas Hijau
- Pertempuran dan Salju di Paris
- Peta Perjalanan
- Berita Perjalanan
Berikut ini adalah penggalan dari puisi Sitor Situmorang yang berjudul “Berita Perjalanan”
Kujelajah bumi dan alis kekasih
Kuketok dinding segala kota
Semua menyisih
…
Sejak itu sepakat kebuntuan
Jadi teman seperjalanan kekosongan
Dalam sajak mencari kepenuhan
Perang antara kesetiaan dan pengembaraan
Berita Perjalanan oleh Sitor Situmorang
Kepergian Sitor Situmorang pada tahun 2014 merupakan kehilangan besar bagi dunia sastra Indonesia. Namun, karya-karyanya akan tetap hidup dan terus menginspirasi. Sitor Situmorang adalah sosok yang kompleks, seorang seniman yang kritis, dan seorang pejuang yang tak kenal lelah.