Filosofi dan Makna Cicak dalam Budaya Batak Toba.
Filosofi dan Makna Cicak dalam Budaya Batak Toba.
Beranda Budaya Filosofi dan Makna Cicak dalam Budaya Batak Toba
Budaya

Filosofi dan Makna Cicak dalam Budaya Batak Toba

Bagikan

Horas!

Dongan BK, dalam budaya Batak Toba, cicak memiliki makna simbolis yang dalam. Jika Anda berkunjung ke Rumah Bolon, rumah adat khas Batak Toba, Anda akan melihat ornamen berbentuk cicak di bagian depannya. Menariknya, hiasan itu tidak hanya berfungsi sebagai dekorasi, melainkan sarat dengan filosofi hidup orang Batak.

Cicak sebagai Lambang Kemampuan Beradaptasi

Menurut Gading Jansen Siallagan, keturunan ke-17 Raja Siallagan, cicak menggambarkan karakter orang Batak yang mampu bertahan hidup di mana saja.

“Cicak ini melambangkan kehidupan orang Batak. Di mana pun berada, dalam kondisi apa pun, orang Batak harus bisa menyesuaikan diri. Itulah sebabnya orang Batak dikenal sebagai perantau sejati,” jelasnya seperti yang dikutip dari CNBC Indonesia di Huta Siallagan, Pulau Samosir.

Ia menambahkan, cicak dapat ditemukan di berbagai tempat—di rumah mewah, rumah sederhana, bahkan di pasar. Hal ini mencerminkan harapan agar masyarakat Batak juga bisa beradaptasi di berbagai lingkungan.

Makna Empat Bulatan di Rumah Bolon

Selain cicak, terdapat empat bulatan yang mengapit ornamen tersebut. Gading menjelaskan, bulatan itu melambangkan kesuburan dan kampung halaman. Filosofinya, ke manapun orang Batak merantau, mereka tetap diharapkan ingat akan asal-usul dan tanah kelahirannya.

“Artinya, orang Batak tidak boleh melupakan kampung halamannya,” ujarnya sembari berseloroh.

Huta Siallagan, Warisan Budaya yang Dilestarikan

Huta Siallagan sendiri adalah kampung adat Batak Toba yang berlokasi di Ambarita, Kabupaten Samosir, sekitar 2 km dari Pelabuhan Ambarita. Di sana, wisatawan dapat menjumpai deretan rumah adat, boneka Sigale-gale yang menari, hingga kursi batu persidangan peninggalan leluhur.

Sejak 2022, kawasan ini telah direvitalisasi menjadi cagar budaya dan peresmiannya dilakukan langsung oleh Presiden Joko Widodo. Kini, Huta Siallagan menjadi destinasi wisata budaya yang menawarkan pengalaman mendalam tentang sejarah dan kearifan Batak, lengkap dengan pusat oleh-oleh khas Samosir.

Bagikan
ads image
ads image
ads image
Artikel Terkait
Sejarah Awal Masuknya Orang Toba dan Pembukaan Sawah di Siantar Tahun 1907.
Budaya

Sejarah Awal Masuknya Orang Toba dan Pembukaan Sawah di Siantar Tahun 1907

Horas! Dongan BK, masuknya orang Batak Toba ke wilayah Pematang Siantar, ternyata...

Ilustrasi Umang, legenda dari Tanah Karo.
Budaya

Legenda Umang, Sosok Gaib Penunggu Gua Kemang di Tanah Karo

Horas! Mejuah-juah! Di Tanah Karo, berdiri sebuah batu besar yang menarik perhatian...

Kisah Saat Pejuang Parapat Berencana ‘Menculik Secara Terhormat’ Bung Karno.
Budaya

Kisah Saat Pejuang Parapat Berencana ‘Menculik Secara Terhormat’ Bung Karno

Horas! Dongan BK, situasi Republik Indonesia sedang genting pada akhir tahun 1948....

Pemena, Jejak Awal Kepercayaan Karo yang Menyatu dengan Alam dan Semesta.
Budaya

Pemena, Jejak Awal Kepercayaan Karo yang Menyatu dengan Alam dan Semesta

Horas! Mejuah-juah! Pemena, atau yang juga dikenal dengan sebutan Perbegu, merupakan sistem...