Horas!
Indonesia memiliki keberagaman suku dan budaya, dan setiap suku memegang nilai-nilai hidup yang diwariskan dari generasi ke generasi. Salah satu suku yang memiliki prinsip hidup kuat adalah suku Batak, yang berasal dari wilayah barat Indonesia dan dikenal memiliki kepribadian tegas. Di balik ketegasan itu, ada sejumlah nilai yang menjadi pegangan hidup masyarakat Batak. Berikut prinsip-prinsip yang diyakini menjadi kunci keberhasilan mereka.
1. Anakkon hi do hamoraon di au
Bagi masyarakat Batak, anak menempati posisi yang sangat penting dalam keluarga. Anak dianggap sebagai anugerah yang tak ternilai, sehingga pendidikan menjadi prioritas utama. Banyak keluarga Batak rela bekerja keras bahkan berutang demi memastikan anak-anak mereka mendapatkan pendidikan terbaik.
Selain itu, keberadaan anak laki-laki memiliki arti khusus karena mereka dipandang sebagai penerus marga dan garis keturunan keluarga.
2. Hagabeon, Hasangapon, dan Hamoraon
Tiga hal ini sudah melekat dalam nilai hidup masyarakat Batak: keberhasilan, kehormatan, dan kekayaan.
Namun keberhasilan bukan hanya diukur dari aspek materi, tetapi juga dari kelengkapan keluarga, seperti dikaruniai anak laki-laki dan perempuan.
Kehormatan pun tidak sebatas soal jabatan, melainkan juga sikap saling menghargai dan menjaga nama baik sesama orang Batak, terlebih ketika berada di perantauan.
Sementara itu, kekayaan tidak selalu berarti harta benda—mereka juga dituntut untuk “kaya adat”, yaitu memahami tradisi dan silsilah keluarga. Tidak heran jika orang Batak yang tidak tahu “tarombo” (silsilah marga) sering dianggap janggal.
3. Dalihan Na Tolu
Prinsip Dalihan Na Tolu menjadi landasan interaksi dalam kehidupan bermasyarakat suku Batak:
- Somba Marhula-hula – menghormati keluarga dari pihak istri
- Manat Mardongan Tubu – menjaga hubungan baik dengan sesama marga
- Elek Marboru – menyayangi dan melindungi perempuan satu marga
Di mana pun berada, orang Batak tetap memegang prinsip ini sebagai bentuk etika dan saling menghormati. Karena itu, sapaan-sapaan khas seperti “Tulang”, “Appara”, dan “Ito” digunakan untuk menunjukkan tata hubungan berdasarkan marga dan garis keturunan.
4. Pogos di arta, alai mora di adat
Bagi masyarakat Batak, adat berada di posisi paling tinggi dalam kehidupan. Mereka percaya bahwa kekayaan sejati bukan hanya soal materi, tetapi juga tentang pemahaman dan pengamalan adat.
Setiap orang Batak diwajibkan mengetahui silsilah keluarganya, karena hal ini dianggap sebagai bentuk penghormatan terhadap leluhur dan budaya mereka.
Itulah beberapa prinsip hidup masyarakat Batak yang hingga kini masih dijunjung tinggi. Seperti suku-suku lain di Indonesia, nilai-nilai ini menjadi identitas sekaligus pedoman yang membentuk karakter dan kesuksesan mereka.


