Horas!!
Tak terasa sebentar lagi tahun 2023 akan berganti menjadi tahun 2024. Biasanya, orang-orang pada umumnya akan membuat resolusi untuk tahun yang baru dan berusaha mengakhiri tahun tersebut dengan baik.
Nah, dalam beberapa suku di Indonesia, biasanya ada acara-acara tertentu untuk mengakhiri tahun dengan baik.
Begitu juga dengan halak Batak, ada sebuah tradisi menutup tahun dan memulai tahun baru dengan berkumpul, berdoa bersama dan memberikan pesan.
Tradisi ini disebut dengan Mandok Hata. Apa sih mandok hata itu ?
Resolusi Baru di Tahun baru
Secara harafiah, mandok hata berarti berbicara atau menyampaikan ucapan pada moment atau acara-acara tertentu, seperti pesta adat, acara keluarga, atau untuk menutup tahun.
Namun, acara mandok hata itu sendiri dewasa ini identik dengan acara dan tradisi yang dilakukan setelah selesai ibadah tutup tahun.
Biasanya, pada moment ini seluruh keluarga akan berkumpul di rumah oppungnya untuk melakukan ibadah tutup tahun dan bersilaturrahmi antar keluarga.
Karena seluruh keluarga berkumpul di moment ini, maka pada kesempatan ini juga diadakan tradisi mandok hata.
Mandok Hata di konteks tahun baru biasanya berisi ungkapan dan rasa syukur, permohonan maaf atas perlakuan selama setahun ini.
Dalam ungkapan dan permohonan maaf ini juga terselip harapan untuk menjadi lebih baik di tahun berikutnya.
Seluruh Bagian Keluarga Harus Mandok Hata
Dalam acara mandok hata ini ada sebuah aturan tidak tertulis dan disepakati bersama, yaitu semua orang harus ikut berbicara.
Baik orangtua maupun anak harus mengungkapkan rasa syukur, pesan dan kesan atas tahun yang telalh lalu dan juga harapan untuk tahun ke depan.
Tak jarang juga dalam kesempatan mandok hata ini, banyak anggota keluarga yang meminta maaf dan berdamai setelah setahun penuh bermusuhan.
Satu lagi aturan tidak tertulis lainnya adalah tidak adanya batas waktu yang ditentukan ketika seseorang sedang berbicara.
Jadi, tidak heran bila acara mandok hata ini memakan waktu yang lama.
Tradisi yang Ditunggu dan Dihindari
Seperti yang telah dijelaskan di atas, mandok hata merupakan tradisi untuk saling mengungkapkan perasaan dan pesan antar keluarga.
Ternyata tidak semua orang menyukai dan menunggu tradisi ini lho, Dongan BK!
Bagi sebagian orang, tradisi ini menjadi moment yang sakral dan penuh dengan kehangatan karena di dalamnya terdapat poda dari orangtua dan tetua terhadap kita.
Bagi sebagian orang, tradisi ini merupakan tradisi perekat yang ditunggu-tunggu karena menjadi moment berbaikan dan merekatkan kembali hubungan yang telah renggang.
Namun, bagi sebagian orang lainnya, tradisi ini menjadi moment yang paling dihindari karena dianggap terlalu kolot atau menjadi tradisi yang membebani terutama bagi anak-anak yang belum mendapatkan hamoraon, hagabeon dan hasangapon.
Bagi sebagian orang lainnya, tradisi ini juga dihindari karena merasa bahwa tradisi ini hanya menjadi ajang untuk saling menyalahkan dan memojokkan satu sama lain.
Nah, bagaimana dengan kelen Dongan BK ? Apakah mandok hata ini moment yang kelen tunggu-tunggu atau kelen hindari ?
Apapun itu, tradisi mandok hata ini tetap diteruskan dari generasi ke generasi sebagai bentuk pelestarian terhadap budaya Batak yang juga pastinya dipercaya memiliki manfaat baik untuk keluarga Batak.
Selamat berlibur dan menyambut tahun baru, Dongan BK!