Horas!
Akses transportasi utama di Sumatera Utara melalui Jalan Lintas Timur yang menghubungkan Medan, Binjai, Pangkalan Brandan, Tanjung Pura hingga wilayah perbatasan Aceh kini kembali dapat dilalui. Pemulihan jalur ini menandai pulihnya konektivitas penting bagi mobilitas masyarakat dan distribusi logistik pascabencana.
Menteri Pekerjaan Umum (PU), Dody Hanggodo, menyampaikan bahwa Kementerian PU terus mengintensifkan penanganan jalan dan jembatan yang terdampak banjir serta longsor. Upaya tersebut dilakukan untuk memastikan aktivitas masyarakat dan arus logistik dapat kembali berjalan normal.
“Setelah banjir dan longsor melanda Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat, fokus utama pemerintah adalah membuka kembali jalur transportasi. Hal ini menjadi langkah awal sebelum memasuki tahap rehabilitasi dan rekonstruksi infrastruktur,” ujar Dody dalam keterangan resmi, Selasa (16/12/2025).
Untuk mempercepat proses pemulihan, Kementerian PU bersama Pemerintah Provinsi Sumatera Utara mengerahkan 96 unit alat berat, enam unit peralatan pendukung, serta hampir dua ribu unit material penanganan bencana. Seluruh sumber daya tersebut difokuskan pada pembukaan akses jalan, perbaikan darurat, dan pembersihan sisa material banjir serta longsor.
Data sementara menunjukkan bencana berdampak pada 12 ruas jalan nasional dan empat jembatan nasional. Selain itu, tercatat 21 ruas jalan daerah dan empat jembatan daerah di sejumlah kabupaten dan kota juga mengalami kerusakan. Penanganan darurat dilakukan secara bertahap untuk memastikan jalur-jalur vital tetap berfungsi.
Sementara itu, seluruh ruas jalan tol di Sumatera Utara yang sebelumnya terdampak kini telah kembali beroperasi. Namun, pada Ruas Tol Medan–Kualanamu–Tebing Tinggi masih diterapkan rekayasa lalu lintas berupa contraflow sejak 4 Desember 2025. Kementerian PU menargetkan ruas tol tersebut dapat kembali beroperasi normal sepenuhnya sebelum 16 Desember 2025.


