Horas!!
Tortor merupakan tarian khas dan juga tarian kebanggaan Bangso Batak. Tak jarang juga, tortor dibawakan di acara-acara nasional dan juga internasional.
Putera-Puteri Batak juga selalu berupaya untuk memperkenalkan tarian khas Batak ini baik melalui festival atau pun acara kebudayaan lainnya.
Salah satu kelompok muda-mudi Batak yang berhasil membawa tarian tortor ini ke kancah internasional adalah Sihoda. Siapasih Sihoda, itu?
Berkenalan dengan Sihoda
Sanggar Simalungun Home Dancer atau dikenal juga dengan Sihoda merupakan sebuah grup tari yang dilatih dan didirikan oleh Laura Sinaga pada tahun 2014.
Ia mendirikan sanggar tari ini demi mewujudkan niat dan cita-citanya sejak kanak-kanak, yaitu untuk memperkenalkan budaya Indonesia, khususnya tari Simalungun, ke seluruh dunia.
Cita-cita inilah yang mendorong Laura, yang pada saat itu adalah seorang mahasiswa Unimed, bertekad untuk membangun sanggar tari ini bersama teman-teman asal Simalungun lainnya.
Berjuang Demi Mimpi
Pada awal didirikan, Sihoda berpusat dan bertempat di Kota Medan Mereka sering melakukan latihan menari, baik untuk latihan rutin atau pun untuk event kebudayaan yang ada di Kota Medan.
Bahkan, demi mewujudkan mimpi dan cita-cita mereka untuk mengenalkan budaya Simalungun, mereka rela tampil tanpa dibayar pada event-event kebudayaan yang ada.
Namun, sayangnya kelompok tari ini harus terhenti di tahun 2016. Pelatih dan pendiri Sihoda, yaitu Laura Sinaga, mengalami kecelakaan dan harus kembali ke kampung halaman untuk melanjutkan pengobatan.
Dari kecelakaan ini, Laura mengalami kesulitan dalam berjalan dan menari. Padahal, menari merupakan penyemangat Laura. Hal ini tentu saja membuat Laura menjadi sangat terpuruk.
Singkat cerita, Laura kembali memperoleh semangatnya dan kembali membuka Sihoda. Kali ini, Sihoda berpusat di Siantar dan dilatih langsung oleh Laura.
Semakin Hari Murid Semakin Bertambah
Murid pertama Laura setelah membuka kembali Sihoda berjumlah 12 anak. Karena kondisi yang tidak memungkinkan, ia melatih anak-anak ini dari atas tempat tidur. Bukan hanya itu saja, Laura juga harus lebih sering istirahat karena kondisi yang belum stabil.
Namun, anak-anak ini tidak menyerah. Mereka tetap berlatih dengan giat dan akhirnya dapat tampil di acara Siantar Arts Festival.
Semangat anak-anak dan kebahagiaan dalam latihan menari, membuat Laura kembali bangkit untuk sembuh. Anak-anak ini dibawa ke sejumlah festival, salah satunya adalah festival adat ASEAN di Sumenep.
Seiring berjalannya waktu, Sihoda terus menambah personil-personil yang ingin mengembangkan bakat mereka di dunia menari.
Penari-penari yang bergabung di Sihoda ini ternyata memiliki latar belakang yang berbeda-beda, lho. Mulai dari pelajar SMP, SMA, kuliah dan bahkan karyawan juga ada yang turut berlatih di Sihoda.
Mengikuti Berbagai Festival Internasional
Sejak kembali di bangun, tepatnya tahuhn 2017, Sihoda kian bersinar. Mulai dari pesta-pesta tak dibayar hingga mampu membawa Siantar-Simalungun ke kancah negara, lho!! Nah, berikut ini beberapa festival yang diikuti oleh Sihoda dan Laura.
34th TUFAG International Folkdance Competition di Yalova 2021
Salah satu festival Internasional yang diikuti oleh Sihoda adalah Festival Folk Dance di Yalova, Turki. Tepatnya pada tahun 2021. Dalam festival ini, Sihoda dan juga Sanggar Gandrung DKI Jakarta yang menjadi tim tari mewakili Indonesia.
Sihoda dan Sanggar Gandrung berhasil menyuguhkan dan mengemas ragam tarian nusantara, mulai dari Bali, Sunda dan juga Simalungun.
Berkat kerja keras dan keunikannya, tim tari Indonesia berhasil unggul dari peserta lain, seperti Jerman, Montenegro, Senegal dan Ukraina.
Tim tari Indonesia yang diwakili Sanggar Gandrung dari DKI Jakarta dan Sanggar Seni Sihoda dari Sumatera Utara menyuguhkan ragam tarian nusantara dari Bali, Sunda dan Simalungun yang dikemas dengan sangat apik dan akhirnya dapat unggul dari peserta lainnya yang berasal dari Jerman, Montenegro, Senegal dan Ukraina.
Bukan hanya itu saja, Indonesia juga meraih predikat Best National Costume dan Juara ke 2 Folkdance Internasional.
8th Golden Furniture Folk Dance Competition di Inagol, Turki 2022
Setahun kemudian, Sihoda kembali mengikuti Festival Internasional, yaitu 35th Uluslararasi Kultur Sanat Festivali and 8th Golden Furniture Folk Dance Competition.
Festival dan kompetisi ini di gelar di bulan Juli 2022, tepatnya di Kota Inegol, yang diikuti oleh 13 negara.
Dalam kompetisi ini, Sihoda membawakan beberapa tarian seperti tari Ginjring Party, Tari Garapan Baru Simalungun Halibitongan, Tarian Kreasi Simalungun Haporas ni Silokkung, Tor-tor Tandok, Sigale gale, dan Tor-tor Sipitu Cawan.
Dalam festival ini, Indonesia kembali meraih penghargaan sebagai The Best Performance dan The Best Costume.
Festival Internasional 2023
Setelah memenangkan festival dan kompetisi menari di Turki 2 kali berturut-turut, maka Sihoda mendapatkan tiket tour ke Eropa (Goes to Europe).
Salah satu festival yang akan dikunjungi adalah 36th Folk Del Mundo and Jornadas Folcloricas Nazarenas Internacionales di Andalucia dan Dos Hermanas, Spanyol. Festival ini rencananya akan diadakan pada pertengahan tahun 2023. Wah, keren banget ya, Dongan Batak !!!
Yuk, kita dukung selalu Sihoda dalam berkarya! Dan sebagai anak muda bangso Batak, kita juga harus mengupayakan agar budaya kita tetap lestari. Horas!!