Ilustrasi Halak Batak
Ilustrasi Halak Batak/Pinterest
Beranda Budaya Asal Usul Silsilah Marga Batak, Guru Tatae Bulan dan Raja Isombaon
Budaya

Asal Usul Silsilah Marga Batak, Guru Tatae Bulan dan Raja Isombaon

Bagikan

Horas!

Dongan BK, Suku Batak yang terkenal dengan budaya, tradisi dan adatnya, memiliki sistem kekerabatan yang unik, yaitu melalui garis keturunan ayah atau patrilineal dan diidentifikasi dengan marga. Marga Batak bukan hanya sekedar nama keluarga, tetapi juga melambangkan identitas, asal-usul, dan hubungan kekerabatan yang kompleks.

Menelusuri asal usul silsilah marga Batak membawa kita pada legenda Si Raja Batak, leluhur yang diyakini sebagai nenek moyang suku Batak. Menurut legenda, Si Raja Batak memiliki dua orang putra, yaitu Guru Tatae Bulan dan Raja Isumbaon. Kedua putra ini kemudian menurunkan keturunan yang menyebar ke berbagai wilayah di Tanah Batak, melahirkan ratusan marga yang ada saat ini.

Seperti apa asal usul silsilah marga Batak? Simak selengkapnya berikut ini. 

Silsilah Marga Batak dari Dua Garis Keturunan Utama

Sopo Guru Tatae Bulan
Tempat ritual permohonan di Sopo Guru Tatae Bulan | wikipedia

1. Keturunan Guru Tatae Bulan

Dalam perjalanan silsilah marga Batak, Guru Tatae Bulan memiliki lima putra yang bernama Si Raja Biak-Biak, Saribu Raja, Limbong Maulana, Sagala Raja, dan juga Silau Raja. 

Tetapi dari kelima putranya tersebut, hanya Saribu Raja yang punya keturunan dua putra. Dua putranya tersebut lahir dari pernikahan pertama Sirobu Pareme dan pernikahan kedua yaitu Nai Manggiring Laut.

Keturunan tersebut akhirnya memiliki keturunan selanjutnya dari Raja Lontung yang dilahirkan oleh istri kedua Saribu Raja. Tujuh putra tersebut yaitu Sinaga, Situmorang, Pandiangan, Nainggolan, Simatupang, Aritonang, dan Siregar.

2. Keturunan Raja Isumbaon

Putra selanjutnya dari si Raja Batak yaitu Raja Isumbaon punya tiga keturunan putra bernama Tuan Sorimangaraja, Raja Asiasi, dan juga Sangkar Somalindang. Lahir tiga putra dari Tuan Sorimangaraja bernama Nai Ambaton, Nai Rasaon, dan Nai Suanon. 

Sementara itu, dari Nai Amabaton melahirkan keturunan empat putra yaitu Simbolon Tua, Tamba Tua, Munthe Tua, dan juga Saragi Tua. Dari kedua silsilah tersebut, lahir begitu banyak marga yang terbagi berdasarkan suku-sukunya. 

Peranan Penting Marga Batak

Halak Batak di Samosir
Halak Batak di Samosir | Shutterstock/Lenisecalleja Photograhy

Marga Batak memiliki peran penting dalam kehidupan masyarakat Batak, di antaranya:

  • Identitas dan Kekerabatan: Marga menjadi penanda identitas seseorang dan menunjukkan hubungan kekerabatannya dengan kelompok marga tersebut.
  • Norma dan Aturan Sosial: Marga mengatur berbagai norma dan aturan sosial, seperti adat pernikahan, aturan pewarisan, dan penyelesaian konflik.
  • Solidaritas dan Dukungan: Marga menjadi wadah bagi anggota-anggotanya untuk saling membantu, menguatkan, dan menjaga hubungan kekeluargaan.

Marga Batak merupakan warisan budaya yang berharga dan perlu dilestarikan. Hal ini dapat dilakukan dengan:

  • Mempelajari dan memahami sejarah dan silsilah marga.
  • Menjaga hubungan baik dengan sesama anggota marga.
  • Melestarikan adat dan tradisi marga.
  • Menanamkan nilai-nilai luhur marga kepada generasi muda.

Dengan memahami asal usul, peran penting, dan upaya pelestariannya, marga dapat terus menjadi identitas pemersatu dan penguat bagi masyarakat Batak dalam menghadapi berbagai tantangan di masa depan.

Bagikan
ads image
ads image
ads image
Artikel Terkait
Ilustrasi perempuan Batak di Rumah Bolon.
Budaya

Mengenal Panggilan di Setiap Puak Batak, Simbol Kekayaan Budaya

Horas! Dongan BK, suku Batak yang berasal dari wilayah Sumatra Utara dan...

Mengenal ritual Sibiangsa, peninggalan Batak Kuno.
Budaya

Sibiangsa, Jejak Kelam Senjata Magis dari Tanah Batak

Horas! Dongan BK, masyarakat Batak dikenal memiliki kekayaan tradisi dan budaya yang...

Monumen atas Tragedi Lobu Pining, wafatnya martir Lyman & Munson.
Budaya

Tragedi Lobu Pining, Dua Misionaris Amerika yang Gugur di Tanah Batak

Horas! Dongan BK, pernahkah klean mendengar nama Munson dan Lyman? Dua orang...

Prosesi mangulosi Batak Toba (@sasada_pictures/Instagram).
Budaya

Tata Cara Pemberian Ulos dalam Adat Batak

Pemberian ulos ini sakral, sehingga tidak bisa dilakukan sembarangan.