Horas!
Dongan BK, desainer sustainable fashion ternama Merdi Sihombing akan menyelenggarakan pameran bertajuk “The Flying Cloth”, sebagai perayaan 25 tahun perjalanan kreatifnya. Pameran yang berlangsung di Museum Nasional Jakarta ini menyajikan karya-karya terbaru Merdi Sihombing yang penuh dengan eksperimen dan makna mendalam.
“The Flying Cloth” menjadi metafora yang menggambarkan perjalanan hidup Merdi Sihombing sebagai seorang seniman. Layaknya kain yang terbang bebas di udara, karya-karyanya seakan mengajak penonton untuk ikut melayang dalam refleksi terhadap budaya.
Selama 25 tahun berkarya, Merdi Sihombing telah membuktikan dirinya sebagai salah satu seniman kontemporer Indonesia yang paling berpengaruh. Karya-karyanya telah dipamerkan di berbagai belahan dunia dan mendapatkan apresiasi dari para pengagum mode.
The Flying Cloth Bukan Sekedar Pameran Biasa
Berdasarkan keterangan Merdi Sihombing di podcast MKB bersama BATAKKEREN, bocoran pameran The Flying Cloth tidak hanya menampilkan keanekaragaman busana adat dan fashion show saja. Nantinya, akan ada beberapa rangkaian tradisi adat puak Batak lainnya, seperti ritual pernikahan ala Karo, hingga pameran Batik Glowing in the Dark.
Pameran ini turut menghadirkan pementasan Gondang Under The Moon, yaitu pertunjukan musik gendang Batak Toba di bawah sinar bulan purnama. Pada tanggal 13 November, akan diadakan pagelaran Gordang Sambilan, pementasan alat musik Mandailing.
Di hari berikutnya, kegiatan dilanjutkan dengan Gerdang Simalungun yang diiringi tarian huda-huda. Puncak acara di tanggal 15 November akan dimeriahkan oleh Gondang Sabangunan, pertunjukan musi Batak Toba.
Pengunjung pameran The Flying Cloth juga dapat membawa pakaian bekas, utamanya yang bernuansa adat atau ethnic, agar nantinya didaur ulang. Proses daur ulang atau upcycling ini dilakukan oleh para desainer, sehingga hasilnya tidak main-main.
Yuk jangan lewatkan kesempatan untuk menyaksikan karya-karya inspiratif Merdi Sihombing di pameran “The Flying Cloth”.