Horas!
Keluarga Batak erat sekali hubungannya antara satu dengan yang lainnya, baik hubungan antar saudara maupun antara orang tua dan anak.
Budaya untuk saling menghormati dan menghargai biasanya selalu diterapkan dalam kehidupan orang Batak. Nah, salah satunya dapat kita lihat di tradisi-tradisi yang dipegang oleh keluarga Batak.
Salah satu tradisi yang memperlihatkan keeratan dan saling menghormati serta saling menghargai dalam pada saudara, yaitu Tradisi Mangalakkai.
Lantas, klean pernah dengar tradisi mangalakkai ? Apa sih tradisi mangalakkai itu dan bagaimana cara melakukannya?
Tradisi Turun Menurun Sejak Dahulu
Tradisi Mangalakkai merupakan salah satu tradisi yang dilakukan ketika seorang adik menikah terlebih dahulu daripada kakak atau abangnya.
Tradisi ini telah ada sejak zaman dahulu dan selalu diwariskan turun-temurun dari orang tua kepada anaknya.
Pada zaman dahulu, tradisi mangalakkai ini dilakukan saat seluruh keluarga besar telah berkumpul.
Tradisi ini dimulai dengan berdoa bersama, lalu ada sepatah dua patah kata dari orangtua sebagai pembuka.
Setelah itu, si adik dan pasangannya akan duduk berhadapan dengan si kakak sambil membawa sirih dan barang yang diinginkan atau disukai kakak atau abangnya.
Sembari memberikan sirih dan barang yang diinginkan kakak atau abangnya, si adik harus meminta izin dan restu untuk menikah terlebih dahulu, serta mendoakan agar kakak atau abangnya segera menyusul dan mendapatkan jodoh.
Setelah itu, kakak atau abang dari pengantin dapat memberikan izin atau tidak kepada adiknya serta mengungkapkan harapan kepada adiknya.
Kemudian, acara ditutup dengan makan bersama seluruh keluarga yang telah berkumpul.
Mangalakkai Masa Kini
Di era modern saat ini, tradisi mangalakkai sudah lebih simpel dan mudah. Si adik hanya perlu membawa uang atau barang yang diinginkan oleh kakak atau abangnya.
Tradisi ini dimulai dengan berkumpul bersama keluarga. Namun, dapat dilakukan hanya dengan keluarga inti saja.
Setelah itu, si adik akan duduk dihadapan kakaknya dan diantara mereka akan disajikan manuk napinadar atau arsik.
Ibu, Bapak, Si Adik dan Si kakak akan memegang pinggiran piring manuk napinadar atau arsik sembari mengucapkan harapannya.
Dimulai dari bapak dan ibu, kemudian dilanjutkan dengan si adik. Selain mengungkapkan harapan, si adik juga meminta izin untuk terlebih dahulu menikah dari kakaknya.
Setelah si adik menyelesaikan hata nya, maka selanjutnya si kakak juga dapat memberikan izin atau memberikan harapan untuk adiknya yang akan menikah.
Acara dilanjutkan dengan si adik memberikan “penghibur hati” kepada si kakak berupa barang yang diinginkan oleh kakak atau abangnya.
Tradisi mangalakkai ini akan ditutup dengan acara makan bersama dengan keluarga sembari berbincang-bincang.
Nah, itulah beberapa hal mengenai tradisi mangalakkai yang memperlihatkan keeratan dan saling menghargai antar keluarga.
Walaupun zaman terus berubah, namun tradisi dan adat yang kita miliki harus tetap kita lakukan untuk menjaga kelestariannya.
Setuju ga klean, Dongan BK?