Horas!
Dongan BK, nama Ariel NOAH tentu tidak asing lagi di telinga pecinta musik Tanah Air. Vokalis dengan nama asli Nazril Ilham ini kerap dikira sebagai orang Sunda karena kefasihannya berbicara dalam bahasa Sunda. Namun, siapa sangka, Ariel ternyata memiliki darah Batak, bukan Sunda seperti yang banyak diasumsikan warganet.
Asal Usul Keluarga dan Masa Kecil
Dalam sebuah obrolan di kanal YouTube Armand Maulana pada 20 November 2020 lalu, Ariel mengungkapkan latar belakang keluarganya. “Ibu saya orang Minang. Kalau Bapak, campuran Minang dan Batak. Jadi, nenek dari bapak saya itu boru Siregar,” jelas Ariel.
Ariel lahir di Pangkalan Brandan, Sumatera Utara, pada 18 September 1981. Saat ini, usianya sudah 41 tahun. Masa kecilnya penuh dengan perpindahan tempat tinggal, mengikuti pekerjaan sang ayah yang merupakan pegawai Pertamina. Ariel sempat tinggal di Sumatera Utara, Aceh, hingga akhirnya bermukim di Bandung.
Fasih Berbahasa Sunda karena Tinggal di Bandung
Kefasihan Ariel dalam berbahasa Sunda ternyata terasah sejak kecil. Ia pindah ke Bandung ketika masih duduk di bangku kelas 1 SD. Bahkan, sempat merasakan hidup tiga bulan di Garut sebelum kembali lagi ke Bandung.
“Makanya saya bisa bahasa Sunda karena memang tumbuh besar di Bandung sejak kecil,” ujar Ariel saat berbincang dengan Armand Maulana. Hal ini pula yang membuat banyak orang salah sangka, mengira dirinya asli Sunda.
Perjalanan Karier Musik
Ketertarikan Ariel terhadap musik sudah muncul sejak masa SMP. Ia pernah membentuk band sekolah bersama Qibil Changcuters dan Uki (mantan gitaris NOAH). Pada 1997, mereka membuat grup bernama Cholesterol dengan genre Britpop, meski akhirnya band itu bubar di tengah jalan.
Titik balik karier Ariel terjadi pada 1 September 2000, ketika ia mendirikan band Peterpan bersama Uki, Lukman, Reza, Andika, dan Indra. Peterpan kemudian menjelma sebagai salah satu grup musik paling berpengaruh di Indonesia. Hampir semua albumnya meraih predikat platinum dan lagu-lagunya berhasil merebut hati jutaan penikmat musik.
Namun, karena adanya konflik internal, Ariel bersama Uki, Lukman, dan Reza akhirnya meninggalkan Peterpan dan melanjutkan perjalanan dengan nama baru: NOAH. Hingga kini, NOAH tetap menjadi band papan atas yang selalu dinanti karyanya.
Identitas Ganda yang Menjadi Warna
Fakta bahwa Ariel berdarah Minang-Batak, tetapi fasih berbahasa Sunda, menunjukkan identitas multikultural yang membentuknya. Pengalaman hidup berpindah-pindah daerah serta tumbuh di lingkungan Bandung menjadikan Ariel tidak hanya sebagai musisi besar, tetapi juga sosok yang merepresentasikan keberagaman Indonesia.
Dengan perjalanan panjangnya, Ariel membuktikan bahwa akar budaya bisa berbaur indah tanpa mengurangi identitas asli, justru memperkaya kepribadian serta karya seni yang dihasilkannya.