Horas!!
Nang didia pe ho boru Batak ma bo. Asa ria sasude naeng na ro. Sai denggan ma sai horas ma. Sai horas horas horas boru ni raja i
Dongan Batak pasti pernah mendengar lirik lagu di atas, kan? Lirik di atas merupakan lirik dari lagu Boru Ni Raja yang dipopulerkan oleh Siantar Rap Foundation!
Nah, di artikel kali ini kita akan banyak bercerita tentang Siantar Rap Foundation dan karya-karyanya, ya Dongan Batak!
Berdiri Sejak 2013
Siantar Rap Foundation atau biasa disingkat dengan SRF merupakan grup musik yang bergenre hip-hop, yang memadukan musik Batak dengan musik Rap.
Sama seperti namanya, SRF berasal dari Pematang Siantar dan didirikan pada tanggal 16 Agustus 2013 oleh Arwin P Manurung atau akrap disapa dengan Awenz. Awenz merupakan seorang rapper, produser musik, pencipta lagu, dan arranger.
Kemudian, Awenz mengajak anak-anak didiknya yang juga merupakan rapper berbakat dan terbentuklah SRF.
Pada awalnya, SRF beranggotakan 4 orang Rapper berbakat, yaitu Alfred Klinton Manurung (Alfred Phobia), Diknal Sitorus (D.I.C), Alfred Reynaldo Sitanggang ( Alfred Rey), dan Petrus Simarmata (P.N.Si).
Namun, di tahun 2017, Diknal Sitorus atau D.I.C resmi dinyatakan keluar dari SRF. Hingga kini, personil SRF hanya beranggotakan 3 orang, yaitu Alfred Phobia, Alfred Rey dan P.N.Si.
Karya-Karya SRF
Sejak memulai karirnya di dunia musik, SRF telah banyak menghasilkan karya, baik dalam bentuk single ataupun album.
Single Hits Pariban
Dilambung mi au mancai sonang. Sasada ho do hinaholongan. Pos ma roham ai. Holan ho do. Holan ho do hasian. Holong ki di denggan ni bassam. Sasada ho do hinaholongan. Pos ma roham ai holan ho do. Holan ho do pariban
Dongan Batak, tentu tidak asing lagi dengan lirik di atas, bukan? Lagu Pariban ini menceritakan tentang rasa sayang seseorang terhadap pariban yang dikenalkan oleh ibunya.
Lagu ini diciptakan oleh Awenz pada tahun 2019 dan diproduksi oleh Metronome Records dan Stayco Media.
Hits ini kemudian berhasil mengangkat nama Siantar Rap Foundation semakin dikenal di belantara musik Indonesia, karena merupakan original soundtrack (ost.) dari Fillm Pariban, Idola dari Tanah Jawa.
Album Batak Swag Ethnic
Batak Swag Ethnic adalah album pertama dari SRF yang rilis pada tahun 2014 dan terdiri dari 10 lagu. Dalam album ini, Awenz memadukan unsur tradisional musik Batak, seperti Taganing, Hasapi, Ogung, Suling dan Sarune dengan unsur musik modern, yaitu Rap.
Lagu-lagunya adalah Sai Horas Ma Batak Toba, Dainang (ft. Pitta Rosse), Taradigadindang, Jauh Cinta Berharap (ft. Hani), Cinta Dan Wanita, Sinanggar Tullo, Nyanyian Pagi, Holan Ho Do (ft. Pitta Rosse), Siantar City Swagga, dan Batak Swag Ethnic
Album Tobanese
Album kedua dari SRF diberi judul Tobanese. Album ini rilis di tahun 2015 dan berisi 10 lagu.
Album ini lebih fokus menceritakan tentang budaya Batak Toba. Mulai dari musik hingga liriknya kaya akan kebudayaan dan falsafah Batak Toba. Sementara genre-nya masih sama, yaitu perpaduan musik Batak dengan Rap.
Lagu-lagu dalam album ini adalah Hapogosonta (ft. Pitta Rosse), Boru Ni Raja, Dalihan Na Tolu, Rege Rege (ft. Pitta Rosse), Dolok Pusuk Buhit, Sik Sik Sibatumanikam, Ingot Do Au, Tapasada, Ai So Ise, dan Tobanese
Album Sada Dua Tolu
Siantar Rap Foundation kembali merilis album di tahun 2016 silam. Album ketiganya diberi judul Sada Dua Tolu.
Album ini berisi materi-materi lagu Batak yang semakin berkarakter, yang terdiri dari 10 lagu.
Lagu-lagu tersebut adalah Sapele-Sapele, Tao Toba, Lupahon Ma (ft. Dian), Bulan, Naeng Pajumpang (ft. Jessica), Gabe Sega, Dustai Cinta, Latteung, Mulak Ma Ho, dan Sada Dua Tolu.
Album Buah Roh
Di akhir tahun 2016, SRF kembali merilis album. Namun, kali ini SRF merilis album bertema rohani dengan judul Buah Roh. Dalam lagu ini, SRF tetap membawakan karakter musik Batak.
Sama seperti album lainnya, album Buah Roh terdiri dari 5 lagi Natal dan 5 lagu Rohani. Lagu-lagu tersebut adalah Buah Roh, Ku Menang, Ku Berbahagia, Ku Menari, Halalas Ni Roha Godang, Hai Dunia, Boru Sion (ft. Dian), Natal Na Parjolo I (ft. Dian), Nunga Jumpang Muse Ari Pesta I, dan Ingat Akan Nama Yesus
Album Indonesia Bisa E.P 2020
Album kelima SRF rilis tahun 2020 dan merupakan bentuk dukungan Siantar Rap Foundation kepada Indonesia. Album ini diberi nama Indonesia Bisa E.P 2020.
Album ini terdiri dari 4 lagu, yaitu Humbasa, Tinggalkan Ayah Tinggalkan Ibu, Indonesia Bisa (Remastered), dan Nusantaraku.
Album Raptradisi
Album keenam dari SRF rilis pada tahun 2021. Album yang terdiri dari 10 lagu Batak diberi nama Raptradisi.
Sama seperti namanya, album Raptradisi ini mengutamakan musik rap dan hip-hop dalam setiap lagunya, namun tidak meninggalkan jati diri dan musik serta budaya Batak dalam lagunya. Bukan hanya itu saja, dalam album ini, SRF juga berkolaborasi dengan beberapa musisi dari luar Sumatra, seperti Jogja Hip Hop Foundation.
Beberapa lagu diantaranya adalah Boan Ma, Tu Au Ma, Dakka Ni, Page Sangkarimpang, Na Lao Gabe Parumaenmon, Marsipaoloan, Di Parjalangan, Diparhatutu, Mulak Tu Huta, Ingot Ma Ale Dongan, Inggir-inggir, dan Parsatokkinan.
Nah, itulah karya-karya dari Siantar Rap Foundation. Yang mana nih lagu favorit, Dongan Batak?