Adam Malik
Adam Malik/commons.wikimedia.org
Beranda Tokoh Adam Malik Batubara: Jurnalis, Diplomat Ulung, Hingga Wakil Presiden RI Ke-3
Tokoh

Adam Malik Batubara: Jurnalis, Diplomat Ulung, Hingga Wakil Presiden RI Ke-3

Bagikan

Horas!

Dongan BK, terbentuknya Association of Southeast Asian Nations atau ASEAN, tidak bisa dilepaskan dari sosok Adam Malik Batubara. Pria yang dikenal dengan nama Adam Malik juga pernah menjabat sebagai Menteri Luar Negeri dan Wakil Presiden RI ke-3.

Adam Malik lahir di Pematangsiantar, Sumatera Utara pada tanggal 22 Juli 1917. Beliau merupakan putra ketiga dari sepuluh anak pasangan Abdul Malik Batubara dan Salamah Lubis. Ayahnya, Abdul Malik, adalah seorang pedagang asal Pematangsiantar.

Sejak kecil Adam Malik dikenal cerdas dan cerdik, hingga mendapat julukan “kancil” dari Perdana Menteri Mr. Amir Syarifudin. Adam Malik menempuh pendidikan dasar di Hollandsch Inlandsche School (HIS) Pematangsiantar. Setelah tamat, ia dikirim orang tuanya untuk melanjutkan pendidikan di Sekolah Agama Madrasah Sumatera Thawalib di Parabek, Bukittinggi, Sumatera Barat. Hanya setahun Adam Malik bertahan di sekolah ini, lalu pulang kampung dan membantu orang tuanya berdagang.

Lantas, bagaimana perjalanan karir Adam Malik muda hingga menjadi seorang negarawan? Simak selengkapnya dalam informasi berikut.

1. Adam Malik Aktif Berorganisasi Sejak Muda

Adam Malik
Adam Malik
Source: commons.wikimedia.org

Adam Malik bergabung dengan sebuah Muhammadiyah Hizbul Wathan, satu-satunya organisasi semi politik yang ada di Pematangsiantar saat itu. Kemudian, ia juga mendirikan Indonesia Muda cabang Pematangsiantar, yang berpusat di Batavia dan mengampanyekan Sumpah Pemuda.

Saat usianya menginjak 17 tahun, Adam Malik didaulat teman-temannya menjadi Ketua Partai Indonesia atau Partindo di Pematangsiantar dan Medan pada 1934–1935.

2. Kiprah Adam Malik Dalam Jurnalisme

Adam Malik
Adam Malik (kanan) bersama Menteri Luar Negeri Portugal Ernesto Melo Antunes
Source: rri.co.id

Adam Malik mengawali kariernya di dunia jurnalistik dengan menjadi wartawan di Jakarta. Kala itu, Adam Malik menumpang di rumah milik Yahya Nasution, seorang aktivis Partai Republik Indonesia atau PARI.

Pada 13 Desember 1937, Adam Malik bersama beberapa rekannya menjadi pelopor berdirinya Kantor Berita ANTARA di Buiten Tijgerstraat 38 Noord, Batavia, sekarang menjadi Jl. Pinangsia II Jakarta Utara. Pada tahun 1942, Kantor Berita ANTARA pindah ke Jl. Pos Utara 53 Pasar Baru, Jakarta Pusat.

Keberhasilan Kantor Berita ANTARA dalam menyiarkan Proklamasi Kemerdekaan RI pada 17 Agustus 1945 ke seluruh dunia tidak terlepas dari peran Adam Malik. Dalam upaya penyebarluasan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia ke seluruh dunia, ia mendikte naskah proklamasi dari tempat persembunyiannya, karena sedang menjadi buronan tentara Jepang. Adam Malik tidak sendirian, sebab ia dibantu oleh Pangulu Lubis, petugas kantor ANTARA dalam menyebarkan berita Proklamasi Kemerdekaan.

Setelah Proklamasi Kemerdekaan dibacakan Soekarno, Adam Malik menelpon ANTARA untuk menyampaikannya kepada Pangulu Lubis agar rencana ini jangan sampai gagal. Kemudian, naskah tersebut dikirim ke bagian radio dengan menyelipkan ke dalam sandi morse.

3. Perjalanan Karir Politik Adam Malik

Adam Malik
Adam Malik
Source: Wikipedia

Setelah Indonesia merdeka, Adam Malik menjadi salah satu tokoh pendiri Partai Murba, bersama Tan Malaka. Tidak hanya dalam lingkup nasional, karir politik Adam Malik secara internasional juga mulai terbangun.

Bermula ketika ia diangkat menjadi Duta Besar untuk Uni Soviet dan Polandia, membuka jalan bagi Adam Malik menjadi seorang diplomat. Pada tahun 1962, Adam Malik ditunjuk untuk menjadi Ketua Delegasi Republik Indonesia untuk perundingan Indonesia dengan Belanda mengenai wilayah Irian Barat di Washington D.C, Amerika Serikat.

Pada tahun 1964, Adam Malik dipercaya untuk mengemban tanggung jawab sebagai Ketua Delegasi Komisi Perdagangan dan Pembangunan di PBB. Karirnya semakin gemilang ketika ia diminta menjabat sebagai Wakil Perdana Menteri II sekaligus Menteri Luar Negeri Republik Indonesia di kabinet Dwikora II.

Hingga pada tahun 1978, Adam Malik dilantik menjadi Wakil Presiden RI ke-3 oleh Presiden Soeharto menggantikan Hamengkubuwono IX.

Setelah sekian lama mengabdikan diri demi bangsa dan negara, Adam Malik Batubara menghembuskan nafas terakhirnya di Bandung pada tanggal 5 September 1984, karena kanker liver.

Bagikan
ads image
ads image
ads image
Artikel Terkait
Profil Maruarar Sirait, politisi senior yang jadi Menteri
Tokoh

Maruarar Sirait, Politisi Senior Ini Jadi Menteri di Kabinet Merah Putih

Setelah bergabung dengan Partai Gerindra, Maruarar Sirait dipercaya oleh Prabowo Subianto untuk...

Todotua Pasaribu, harapan masa depan investasi dan hilirisasi negara?
Tokoh

Todotua Pasaribu, Harapan Untuk Masa Depan Investasi dan Hilirisasi Negara?

Todotua Pasaribu memiliki pengalaman luas di bidang energi dan pertambangan, pernah menjabat...

Sitor Situmorang, pujangga besar Indonesia
Tokoh

Mengenang 100 Tahun Sitor Situmorang, Sastrawan Angkatan 45

Sitor Situmorang menjadi salah satu sastrawan Indonesia yang paling berpengaruh dan telah...

Potret Marudut Liberty Panjaitan
Tokoh

Profil Marudut Liberty Panjaitan, Salah Satu Kapolres Dengan Karir Gemilang

Sempat punya cita-cita jadi pilot, kini Marudut Liberty Panjaitan berhasil memberantas gembong...