Home » Tokoh » Mengenang Harun Situmeang dan Melody Trio yang Melegenda

Mengenang Harun Situmeang dan Melody Trio yang Melegenda

Catatan I Antoni Antra Pardosi

Suatu malam, di penggal awal 1980 di Kota Madrid, Spanyol, tiga anak muda Batak berdiri tegang bagai matador pemula yang akan bertarung dengan banteng liar di arena Las Ventas.

Tiga anak muda itu ragu, apa iya, lagu Batak yang akan mereka nyanyikan akan mendapat apresiasi masyarakat Spanyol, negeri yang terkenal dengan irama Latinnya itu?

Tak disangka dan tak diduga, seisi ruangan sontak gemuruh saat tiga anak muda Batak itu menyanyikan Situmorang Na Bonggal karya Nahum Situmorang.

Masyarakat Spanyol yang hadir malam itu –sebagian besar adalah pejabat pemerintah dan diplomat– berdecak kagum, bahkan banyak yang bertepuk tangan sembari standing applause.

Tiga anak muda Batak itu semakin percaya diri. Beberapa lagu Batak mengalir dan mendapat sambutan meriah. Mungkin, masyarakat Spanyol itu berpikir, penyanyi dan lagu ini, datang dari planet mana?

Daftar Isi:

Melody Trio

Tiga anak muda Batak itu adalah Harun Situmeang, Asito Situmeang, dan Thomson Napitupulu, yang menamakan diri Melody Trio.

Kala itu, mereka tergabung dalam tim kesenian Indonesia dalam lawatan ke beberapa negara Eropah, Semenanjung Korea, dan Timur Tengah.

Keesokan harinya, penampilan Melody Trio terpampang di salah satu surat kabar terkemuka Madrid.

Salah seorang produser rekaman yang hadir malam itu, melalui Duta Besar Indonesia di Spanyol meminta Melody Trio menyanyikan Andorgotillo –salah satu lagu yang dinyanyikan malam itu– untuk direkam dalam sebuah album produksi sang produser.

Sayang, cuma sebatas rencana, karena tim kesenian Indonesia segera melanjutkan lawatannya ke Timur Tengah.

Kekaguman Dunia pada Penyanyi dan Lagu Batak

Peristiwa itu sangat melekat dalam bilik ingatan Harun. Ia adalah salah satu dari beberapa penyanyi Batak yang menjadi pelaku sekaligus saksi bagaimana lagu-lagu Batak, dan penyanyi Batak itu sangat dikagumi di manca negara.

Melody Trio selalu tampil dengan gitar akustiknya <br>Dari kiri Thomson Napitupulu Harun Situmeang dan Asito Situmeang <br><em>Dok Ny Asito Situmeang<em>

Ya, pada era 1970-an sampai dengan 1980-an, penyanyi Batak kerap diundang ke Istana Negara pada jamuan makan tamu negara, menjadi duta kesenian Indonesia ke manca negara, serta mengisi hiburan di restoran dan hotel elite di Ibukota, bahkan di negara tetangga.

Ise do Ibana?

Dongan Batak, Harun Situmeang adalah salah satu legenda Batak di dunia tarik suara. Pria kelahiran 30 April 1951 ini juga pernah jadi peragawan dan produser rekaman.

Ia meninggal dalam usia 67 tahun, yaitu 13 April 2018. Sudah lima tahun berlalu.

Hingga menjelang akhir hayatnya, pemilik suara bariton ini masih aktif menyanyi di acara tertentu sekaligus MC, dan sesekali masuk rekaman solo pop Batak dan rohani.

Perkenalan saya dengan Harun bermula di Gemini Studio, Jakarta Selatan, sekitar tahun 1997. Dalam pertemuan itu, kami terlibat dalam diskusi panjang perihal industri musik pop Batak.

Setahun kemudian saya bertandang ke kediaman Harun di kawasan Bekasi, dan melakukan serangkaian wawancara perihal perjalanan hidup dan karirnya sebagai penyanyi Batak, sebagaimana saya sarikan dalam catatan ini. Ia didampingi istri tercinta, Rumita br Sirait dan putri mereka, Esrawaty br Situmeang.

Guru Sekolah Minggu Sejak Kelas 5 SD

Harun Situmeang terlahir dengan nama babtis Maharun Situmeang di Desa Lumban Pinasa, Kecamatan Sipoholon, Kabupaten Tapanuli Utara. Ia adalah anak kedua dari enam bersaudara, putra pasangan Guru Mathias Situmeang dan Emma br Sihombing.

Dari kecil, Harun yang dikenal sudah pintar menyanyi, tak pernah bermimpi atau bercita-cita menjadi penyanyi.

“Ayah selalu membiasakan kami ke hal-hal rohani, seperti menyanyikan lagu-lagu gereja saat akan berangkat tidur,” kenangnya.

Sang ayah meninggal dunia saat Harun masih duduk di kelas 5 SD. Semenjak itu ia tinggal bersama famili dekatnya di Medan dan melanjutkan pendidikannya di sana.

Sejak kelas 5 SD itu Harun sudah aktif sebagai guru sekolah minggu di Medan. Saat duduk di kelas 2 SMP, ia pernah menjuarai lomba menyanyi tingkat SMP Katolik se-Kodya Medan.

Menggali kemampuan sebagai penyanyi berjalan alamiah sampai kemudian Harun merantau ke Jakarta awal tahun 1970-an.

Bermula dari Punguan Naposobulung Sihombing

Tiba di Jakarta, Harun diterima bekerja di PT Titik Barat, sebuah perusahaan yang bergerak di bidang konstruksi besi.

Saat ikut berguyub di Punguan Naposobulung Sihombing, Anak, Boru, Bere se-Jabodetabek, ia bertemu dengan Johny Sihombing dan Maruli Sihombing. Mereka bertiga sepakat membentuk The Shion Trio.

Debut The Sion Trio semakin dikenal pada tahun 1974 saat menjadi penyanyi tetap di Pardede Hotel, Bamboden Restaurant, Kartika Plaza Hotel, dan Merlin Hotel Malaysia.

The Shion Trio pernah jadi gambar sampul Aktuil, salah satu majalah musik ternama pada era 1970-an. The Shion Trio pun tak mau canggung saat tampil sepanggung dengan The Platters (yang terkenal dengan lagu Only You) di salah satu hotel berbintang di Jakarta.

Pada tahun 1977 The Shion Trio berubah nama menjadi The Shion VG dengan bergabungnya Maruasas dan Bona Sianturi.

Manajemen Hotel Borobudur acap membawa The Shion VG mempromosikan Hotel Borobudur ke Malaysia, Singapura, Hong Kong, Jepang, Korea Selatan, dan Taiwan.

The Shion VG bubar pada tahun 1978. Ketika itu Harun sudah aktif menyanyi di TVRI. Dengan tampang yang gagah keren, Harun pernah tampil sebagai peragawan bersama Harry Chapri, Titi Qadarsih, dan Petty Tanjung Sari.

Tidak lama berselang Harun membentuk Budhas Kwartet bersama Daulat Hutagaol, Lince Sinaga (kemudian digantikan Vera Caloni Hutabarat), dan Agus Julianto. Kwartet ini sempat merilis satu album Pop Indonesia dan acap tampil menghibur tamu negara.

Duta Indonesia

Boleh dikatakan, kiprah Harun di dunia musik semakin mengkilap usai membentuk Melody Trio pada awal 1980-an, bersama Asito Situmeang dan Thomson Napitupulu.

Selain rutin menyanyi di Kings Coffee, mereka pun kerap diundang menyanyi di Istana Negara atau duta Indonesia ke berbagai negara dalam rangka misi kesenian dan promosi pariwisata. Antara lain ke Eropah, Semenanjung Korea, dan Timur Tengah.

Thomson meninggalkan Melody Trio karena menetap di Perancis setelah menikah dengan Ghislaine, gadis negara biru itu. Melody Trio berganti nama menjadi Melody King Plus dengan bergabungnya Murad Sipahutar dan Vera Caloni Hutabarat.

Melody King Plus ditambah Jens Butarbutar masuk dapur rekaman dengan hits Burjudo Inong Panggantimi (Ciptaan Drs Jujung Panjaitan).

Grup tersebut kembali ke formasi trio yaitu Melody King (Harun, Asito, dan Jens), dan pada tahun 1986 menjuarai Lomba Vokal Group memperebutkan Piala Ibu M Panggabean.

Kembali dari Vietnam dalam kunjungan persahabatan ABRI dengan Angkatan Bersenjata Vietnam pada tahun 1989, Melody King akhirnya melepas kepergian Jens yang bergabung ke Amigos Band. Posisinya digantikan Robert Butarbutar tatkala Melody King melawat ke Bombay dan New Delhi, India, pada tahun 1993.

Produser Rekaman

Harun pernah meluapkan obsesinya memajukan Pop Batak lewat Topa Gitara King pada tahun 1992.

Sayang, perusahaan rekaman itu hanya seumur jagung, redup kemudian tutup pada tahun 1995.

“Saya memang gagal. Saya lemah di bidang manajemen. Dunia saya bukan di sana,” akunya.

Ada juga benarnya, sebab ada yang mengatakan bahwa Harun tidak bisa membedakan urusan seni dengan bisnis. Misalnya, Harun suka menaikkan honor pencipta lagu dan penyanyi lebih dari yang biasa diterapkan produser lain.

Harun tidak pernah menyesali kebijakan itu. “Wajar, mestinya mereka mendapatkan honor lebih,” katanya.

Tinggal Kenangan

Dongan Batak tidak akan pernah menemukan penampilan Melody Trio yang legendaris itu dalam format recording.

Seyogianya, jika takdir ajal tak menjemput Harun, trio ini –sesuai pengakuan Thomson kepada penulis– sudah berencana merilis album perdana.

Hanya dalam hitungan bulan, yaitu Januari 2019, Asito menyusul sahabat karibnya itu ke alam baka.

Thomson sendiri kini menetap di Bali bersama istri tercinta, rumah keduanya setelah Perancis.

Subscribe

Tonton Video terbaru di Kanal Youtube BATAKKEREN Official