Horas!
Dongan BK, Sanggar Seni Sianjur Mulamula di bawah pimpinan Aliman Tua Limbong terus menggencarkan upaya pelestarian budaya Batak melalui edukasi kepada generasi muda. Salah satunya dengan memberikan pemahaman mengenai gondang, musik tradisional Batak yang sarat makna.
Aliman memberikan penjelasan kepada siswa SD dan SMP Negeri 1 Sianjur Mulamula saat mereka berkunjung ke situs budaya Aek Sipitu Dai, Desa Sipitu Dai, Kecamatan Sianjur Mulamula, Kabupaten Samosir.
Menurutnya, gondang bukan sekadar musik pengiring, melainkan bagian penting dari adat Batak. Dalam Gondang Sipitu Lili, misalnya, pargonsi (pemusik tradisional) wajib memainkan Gondang Somba terlebih dahulu sebagai bentuk penghormatan. Gondang Somba sendiri terdiri dari tiga penghormatan: kepada Tuhan Yang Maha Esa (Somba tu Debata), kepada leluhur (Somba nahumali nahumalao), serta kepada raja adat (Somba tu Raja).
Makna Filosofis Gondang Mulamula
Selain itu, Aliman juga menjelaskan peran Gondang Mulamula yang melambangkan pengakuan atas Tuhan sebagai pencipta. Baginya, pargonsi memiliki kedudukan mulia karena memahami nilai spiritual dan adat secara mendalam, sehingga patut dihormati.
Tidak hanya gondang, siswa juga diperkenalkan pada makna tortor Batak serta falsafah dalihan na tolu yang menekankan pentingnya keharmonisan antara dongan tubu (teman seketurunan), hula-hula (pihak pemberi istri), dan boru (penerima istri).
Guru agama Kristen SD Negeri 14 Aek Sipitu Dai, Herlina Limbong, menilai ajaran budaya Batak selaras dengan nilai kekristenan selama tidak bertentangan dengan firman Tuhan. Sementara guru sejarah SD Negeri II Sipitu Dai, Jepri Situmorang, menegaskan bahwa budaya merupakan jati diri bangsa, sehingga harus diajarkan sejak dini. Ia berharap jam pelajaran muatan lokal di sekolah dapat ditambah agar siswa makin mengenal adat Batak.
Ketua Bumdes Sipitu Dai sekaligus pengelola objek wisata, Saut Limbong, turut mendukung kegiatan ini. Ia menilai edukasi budaya tidak hanya melestarikan kearifan lokal, tetapi juga dapat mendukung pariwisata. Pihaknya bahkan berencana memberikan ulos kepada setiap wisatawan sebagai simbol penghormatan budaya Batak.
Melalui kegiatan ini, Sanggar Seni Sianjur Mulamula berupaya memastikan generasi muda Batak tumbuh dengan pemahaman mendalam terhadap budaya leluhur, sehingga warisan tersebut tetap hidup dan berkembang.