Ilustrasi Pustaha Laklak (Negerirempah.org)
Ilustrasi Pustaha Laklak (Negerirempah.org)
Beranda Budaya Mengenal Pustaha Laklak, Kitab Kuno Batak yang Ditulis di Kulit Kayu
Budaya

Mengenal Pustaha Laklak, Kitab Kuno Batak yang Ditulis di Kulit Kayu

Bagikan

Horas!

Dongan BK, pernahkah klean mendengar tentang kitab kuno suku Batak? Kitab ini memiliki keunikan tersendiri karena ditulis menggunakan aksara Batak di atas kulit kayu. Kitab tersebut dikenal dengan nama Pustaha Laklak dan saat ini menjadi benda langka yang hanya dapat ditemukan di beberapa museum, seperti Museum Negeri Provinsi Sumatra Utara, Museum Nasional Jakarta, serta beberapa museum di luar negeri, termasuk di Belanda dan Jerman.

Asal Usul Nama dan Fungsi Pustaha Laklak

Menurut sumber dari Kemendikbud, istilah pustaha berasal dari kata “pustaka”, sedangkan laklak berarti kulit kayu. Dengan demikian, Pustaha Laklak merujuk pada kitab yang dibuat dari lembaran kulit kayu.

Kitab ini berisi pengetahuan dan tradisi kuno yang bersifat rahasia, khususnya berkaitan dengan:

  • Ritual dan upacara adat
  • Simbol dan mitos
  • Ilmu pengobatan tradisional (haubatan)
  • Penentuan hari baik dan buruk (parhalaan)
  • Mantra dan ilmu magis

Pustaha Laklak biasanya dibuat oleh seorang datu (dukun atau pemuka adat) yang memiliki pengetahuan mendalam tentang ilmu spiritual dan pengobatan.

Proses Pembuatan Pustaha Laklak

Pembuatan kitab ini dimulai dari pemilihan bahan baku, yaitu kulit kayu alim (gaharu) yang tumbuh di hutan hujan tropis. Di Sumatra Utara, pohon ini dapat ditemukan di daerah Barus Hulu (Tapanuli Tengah), Pardomuan (Dairi), Pulau Raja (Asahan), dan sekitarnya.

Langkah-langkah Pembuatan:

  1. Pengolahan Kulit Kayu
    • Kulit kayu dikupas, lalu permukaannya dihaluskan menggunakan pisau.
    • Setelah itu, diketam dengan parang dan digosok menggunakan daun kasar agar lebih halus.
  2. Pembentukan Lembaran Laklak
    • Kulit kayu yang sudah bersih dilipat seperti akordeon dan dipukul dengan palu kayu agar lebih lentur.
    • Sisi-sisinya dipotong rapi dengan pisau.
  3. Proses Penulisan
    • Tulisan dibuat menggunakan kalam (pena dari lidi pohon enau).
    • Tinta yang digunakan disebut mangsi, dibuat dari campuran jelaga, air kulit jeruk, dan air tebu merah.
    • Mangsi juga dapat berasal dari hasil pembakaran ranting pohon jeruk, menghasilkan warna hitam, merah, atau coklat.
  4. Pembuatan Sampul
    • Sampul pustaha sering dihiasi gambar cicak atau boraspati, simbol khas suku Batak yang melambangkan keberanian dan perlindungan.

Isi Pustaha Laklak dan Maknanya

Pustaha Laklak.
Pustaha Laklak | indonesia.go.id

Pustaha Laklak tidak hanya memuat teks, tetapi juga ilustrasi yang menggambarkan konsep-konsep tertentu. Beberapa contoh kata dan makna yang tercantum dalam kitab ini:

  • Parau (Perahu)
    • Simbol perjalanan hidup dan perlindungan dari panghulubalang (kekuatan magis).
  • Ihan (Ikan)
    • Digunakan dalam ritual sebagai syarat wajib selain mantra, rempah-rempah, dan ayam.
    • Ikan yang digunakan harus ikan mati di laut, bukan ikan hidup.
  • Boru Saniang Naga
    • Sosok nenek yang diyakini sebagai dewi air.
    • Dihormati oleh para nelayan karena dipercaya dapat menenangkan air dan mendatangkan ikan.

Warisan Budaya yang Perlu Dilestarikan

Sebagai salah satu peninggalan budaya Batak yang berharga, Pustaha Laklak menjadi bukti kecerdasan nenek moyang dalam mencatat ilmu dan tradisi mereka. Namun, keberadaannya kini semakin langka dan hanya bisa ditemukan di museum atau koleksi pribadi.

Menjaga dan melestarikan Pustaha Laklak bukan hanya tugas masyarakat Batak, tetapi juga tanggung jawab kita semua agar warisan ini tetap hidup untuk generasi mendatang. Horas!

Bagikan
ads image
ads image
ads image
Artikel Terkait
Ilustrasi kain tenun Batak Toba (Toba Tenun).
Budaya

Trisna Pardede Kenalkan Material Alami untuk Wastra Batak di Jongs Batak Festival 2025

Horas! Trisna Pardede, wirausaha muda yang dikenal lewat UMKM Batikta dan Hutanta...

Foto keluarga Sisingamangaraja.
Budaya

Mengenang Hari Pahlawan: Satu-satunya Foto Keluarga Sisingamangaraja XII yang Diabadikan

Horas! Pada Maret 1907, Kapten Hans Christoffel bersama pasukan Marsose berangkat dari...

Visualisasi Legenda Simardan, Kutukan Anak Durhaka.
Budaya

Legenda Simardan, Kutukan Anak Durhaka dari Tanah Batak

Horas! Dongan BK, ada sebuah legenda tragis tentang Simardan, seorang anak yang...

Makna dan Tradisi di Balik Ritual Erpangir Ku Lau dalam Budaya Suku Karo.
Budaya

Makna dan Tradisi di Balik Ritual Erpangir Ku Lau dalam Budaya Suku Karo

Horas! Mejuah-juah! Ritual Erpangir Ku Lau merupakan salah satu tradisi sakral yang...