Horas! Mejuah-juah!
Dongan BK, keanekaragaman kuliner Nusantara tak pernah habis untuk dieksplorasi. Salah satu hidangan unik dan ekstrem yang berasal dari Tanah Karo, Sumatera Utara adalah trites, juga dikenal dengan nama pagit-pagit.
Hidangan ini dibuat dari bahan yang tak biasa, yakni rumput segar yang masih tersimpan dalam perut besar sapi, kerbau, atau kambing yang baru disembelih.
Apa Itu Trites?

Trites memiliki tampilan mirip soto dengan kuah kuning pekat, namun cita rasanya sangat khas. Rumput segar dari perut besar hewan menjadi bahan utama yang diolah menjadi kaldu. Meski sering disalahpahami sebagai “kotoran”, sebenarnya bahan ini adalah rumput yang belum sepenuhnya dicerna.
Nama pagit-pagit sendiri berasal dari bahasa Karo yang berarti pahit. Jika tidak diolah dengan benar, hidangan ini bisa memiliki aroma menyengat dan rasa pahit yang kuat. Oleh karena itu, trites biasanya dimasak oleh orang yang benar-benar ahli dalam mengolahnya.
Disajikan dalam Acara Khusus
Trites bukan makanan sehari-hari, melainkan hidangan istimewa yang hanya disajikan dalam acara adat dan perayaan tertentu, seperti:
- Merdang Merdem (pesta panen tahunan)
- Pesta pernikahan
- Syukuran rumah baru
- Perayaan Natal dan Tahun Baru
Trites sering dianggap sebagai hidangan kehormatan, yang pertama kali disuguhkan kepada tamu terhormat atau orang yang dituakan dalam keluarga. Selain itu, masyarakat Karo percaya bahwa trites memiliki khasiat obat, terutama untuk menyehatkan sistem pencernaan karena mengandung tanin alami dari rumput segar.
Proses Pengolahan Trites

Memasak trites membutuhkan proses yang panjang dan keahlian khusus. Berikut tahapan utamanya:
- Pengambilan Bahan Utama
- Setelah sapi, kerbau, atau kambing disembelih, rumput segar dari perut besar dikeluarkan dan disisihkan.
- Rumput ini lalu diperas berkali-kali dengan air untuk mendapatkan sari kaldu hijau alami.
- Pembuatan Kaldu
- Sari rumput direbus dengan api kecil selama 2-3 jam.
- Untuk menghilangkan bau amis dan rasa pahit, ditambahkan bahan khusus seperti kulit pohon sikkam dan susu segar.
- Penyempurnaan Rasa
- Setelah kaldu matang, ditambahkan jeroan sapi, tulangan, kikil, babat, serta sayuran seperti daun ubi dan rimbang.
- Bumbu yang digunakan antara lain: cabai, kunyit, bawang merah, bawang putih, serai, jahe, asam patikala, daun jeruk purut, dan garam.
Proses memasak memakan waktu cukup lama, namun hasil akhirnya menghasilkan kuah yang gurih, aromatik, dan menggugah selera.
Bagi pencinta kuliner ekstrem, trites bisa menjadi pengalaman kuliner yang unik dan menantang. Meski bahan dasarnya terdengar tidak biasa, rasa gurih dan khasnya telah menjadikan hidangan ini bagian tak terpisahkan dari budaya Karo.
Berani mencoba?