Horas!
Dongan BK, Letjen TNI (Purn) TB Silalahi merupakan tokoh militer, politisi, dan pelestari budaya yang berasal dari Sumatra Utara. Ia lahir di Pematang Siantar pada 17 April 1938. Perjalanan pendidikannya mencakup Fakultas Hukum Universitas Padjadjaran Bandung pada 1965 dan Sekolah Tinggi Hukum Militer pada 1995.
Karier Militer dan Politik
TB Silalahi memulai karier militernya sebagai lulusan Akademi Militer Nasional pada 1961. Ia pertama kali bertugas sebagai Komandan Peleton (Danton) di Yonkav 6 Siliwangi, Jawa Barat pada 1962. Kariernya terus meningkat, hingga ia mendapat penugasan di Kairo dan mencapai pangkat Mayor Jenderal TNI pada 1986.
Pada 1988, ia dipercaya menjadi Sekretaris Jenderal Departemen Pertambangan dan Energi. Di bawah pemerintahan Presiden Soeharto, ia diangkat sebagai Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara pada 1993 dan memperoleh pangkat Letnan Jenderal TNI.
Setelah pensiun dari militer, TB Silalahi bergabung dengan Partai Demokrat dan menjadi bagian dari tim kampanye Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Setelah kemenangan SBY dalam Pemilu 2004, TB Silalahi ditunjuk sebagai penasihat presiden.
Kontribusi bagi Pelestarian Budaya Batak
Sebagai tokoh asal Sumatra Utara, TB Silalahi memiliki kepedulian besar terhadap budaya Batak. Ia mendirikan TB Silalahi Center, sebuah museum yang menampilkan koleksi sejarah dan warisan budaya Batak. Museum ini juga bertujuan menyatukan enam sub-etnis Batak, yakni Toba, Simalungun, Karo, Mandailing, Angkola, dan Pakpak. Museum ini menjadi tempat persemayaman terakhir TB Silalahi setelah wafat.
Selain itu, TB Silalahi juga mendirikan Yayasan Soposurung yang mengelola sekolah unggulan berasrama di Balige, Sumatra Utara. Sekolah ini menampung siswa berprestasi dari berbagai daerah melalui seleksi ketat. Awalnya menerima 40 siswa per tahun, kapasitasnya kemudian ditingkatkan menjadi 80 siswa pada 2008, dan kini menampung 120 siswa.
TB Silalahi dikenal sebagai sosok yang mengabdikan hidupnya tidak hanya untuk kemajuan bangsa melalui jalur militer dan pemerintahan, tetapi juga untuk pendidikan dan pelestarian budaya Batak. Warisannya akan terus dikenang oleh masyarakat Indonesia, khususnya warga Sumatra Utara.
Letjen TB Silalahi itu meninggal dunia pada Senin (13/11/2023) di Rumah Sakit Medistra, Jakarta dan dimakamkan di Hall of Silence TB Silalahi Center, Balige, Toba Samosir, Sumatra Utara.