Horas!
Dongan BK, sejumlah perwira tinggi TNI bermarga Batak telah menorehkan kiprah besar dalam menjaga kedaulatan Indonesia. Dari masa perjuangan kemerdekaan hingga era pemerintahan modern, mereka menempati posisi strategis di militer, bahkan ada yang dipercaya menduduki kursi menteri.
Meski dalam penulisan resmi kerap tanpa mencantumkan marga, artikel ini mencoba menghadirkan informasi lengkap dengan menampilkan identitas asli mereka, termasuk marganya.
Berikut deretan tokoh TNI berdarah Batak yang telah memberi kontribusi penting bagi bangsa:
1. Jenderal TNI (Purn) Luhut Binsar Pandjaitan
Lahir di Toba, Sumatera Utara (28 September 1947), Luhut dikenal sebagai salah satu tokoh militer Batak yang kini menjabat Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi. Ia pernah menduduki berbagai posisi strategis, termasuk Kepala Staf Kepresidenan serta Menko Polhukam.
2. Letnan Jenderal TNI (Purn) T.B. Silalahi
Tiopan Bernhard Silalahi (17 April 1938) adalah perwira tinggi TNI yang pernah menjabat Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara. Ia juga mendirikan T.B. Silalahi Center, sebuah yayasan yang fokus pada bidang pendidikan dan kebudayaan Batak.
3. Jenderal TNI (Purn) Feisal Tanjung
Feisal Edno Tanjung (17 Juni 1939) menjabat sebagai Panglima ABRI periode 1993–1998. Selain menjaga stabilitas di masa transisi orde baru, ia juga pernah dipercaya sebagai Menko Polkam.
4. Letnan Jenderal TNI (Purn) Maraden Panggabean
Perwira kelahiran 29 Juni 1922 ini pernah menjabat sebagai Menteri Pertahanan dan Keamanan, sekaligus Kepala Staf TNI Angkatan Darat. Disiplin dan dedikasinya membuat namanya dikenang dalam sejarah TNI.
5. Mayjen (Purn) Dr. Bernhard Limbong
Lahir di Samosir (23 Mei 1955), Bernhard meniti karier panjang di TNI AD hingga menjadi Ketua Umum Induk Koperasi Angkatan Darat. Ia juga aktif dalam gerakan koperasi nasional dan dikenal dengan pandangannya bahwa kesuksesan sejati adalah memberi manfaat bagi banyak orang.
6. Marsma TNI Adrian Pangarapan Damanik
Adrian lahir 13 April 1972 dan lulusan AAU tahun 1995. Pada 2024, ia menjabat sebagai Kepala Dinas Operasi dan Latihan TNI AU. Sebelumnya, ia bertugas sebagai Asisten Perencanaan Koopsudnas.
7. Jenderal TNI Abdul Haris Nasution
Tokoh besar asal Mandailing ini adalah salah satu jenderal paling berpengaruh pada masa Revolusi Nasional. Setelah kemerdekaan, ia menjabat berbagai posisi penting, termasuk Ketua MPRS. Nasution juga dikenang sebagai penyintas peristiwa G30S/PKI.
8. Mayjen TNI (Anm) Donald Izacus Pandjaitan
Donald Panjaitan (1925–1965) adalah salah satu Pahlawan Revolusi yang gugur dalam peristiwa G30S/PKI. Ia dimakamkan di TMP Kalibata dan hingga kini dikenang sebagai sosok militer yang berintegritas.
9. Letjen TNI (Purn) Jamin Ginting Suka
Jamin Ginting (1921–1974) berasal dari Karo dan diakui sebagai Pahlawan Nasional Indonesia sejak 2014. Sejak muda, ia aktif dalam dunia militer dan memimpin pasukan lokal bentukan Jepang sebelum akhirnya mengabdi untuk kemerdekaan RI.
10. Mayjen TNI (Purn) Winston Pardamean Simanjuntak
Lahir pada 12 Juni 1957, Winston adalah perwira infanteri lulusan Akmil 1981. Jabatan terakhirnya adalah Pangdam I/Bukit Barisan, wilayah strategis di Sumatera Utara.
Dari medan pertempuran hingga meja kabinet, peran para tokoh TNI bermarga Batak ini mencerminkan warisan kepemimpinan yang kuat. Kisah mereka menjadi inspirasi bagi generasi muda, sekaligus bukti bahwa etnis Batak telah memberikan kontribusi nyata dalam perjalanan bangsa Indonesia.