Pesparawi di Salib Kasih Jadi Pengingat Sejarah Penyebaran Kristen di Tanah Batak.
Pesparawi di Salib Kasih Jadi Pengingat Sejarah Penyebaran Kristen di Tanah Batak.
Beranda Berita Pesparawi di Salib Kasih Jadi Pengingat Sejarah Penyebaran Kristen di Tanah Batak
Berita

Pesparawi di Salib Kasih Jadi Pengingat Sejarah Penyebaran Kristen di Tanah Batak

Bagikan

Horas!

Dongan BK, Wakil Ketua Komisi VII DPR RI Lamhot Sinaga menyatakan dukungannya terhadap penyelenggaraan Pesta Paduan Suara Gerejawi (Pesparawi) yang digelar di Salib Kasih, Kecamatan Siatas Barita, Kabupaten Tapanuli Utara, Sabtu (8/11).

Menurut Lamhot, ajang tersebut bukan sekadar perlombaan seni rohani, melainkan juga momen spiritual untuk mengenang sejarah masuknya agama Kristen di Tanah Batak, yang berawal dari tempat suci tersebut.

“Salib Kasih adalah simbol awal penyebaran kekristenan di Tanah Batak. Dari titik ini cahaya iman mulai menerangi seluruh daerah, membawa perubahan besar dalam kehidupan masyarakat Batak,” ujar Lamhot dalam keterangannya, Minggu (9/11).

Salib Kasih, Titik Nol Penyebaran Kekristenan

Lamhot menjelaskan, Salib Kasih memiliki makna mendalam bagi masyarakat Batak karena menjadi lokasi bersejarah tempat misionaris asal Jerman, Ingwer Ludwig Nommensen, memulai pelayanannya pada tahun 1861.

Sebagai utusan dari lembaga misi Rheinische Missionsgesellschaft (RMG) Jerman, Nommensen menempuh perjalanan panjang dari Sibolga menuju pedalaman Tapanuli hingga akhirnya menetap di Huta Dame, Tarutung.

Di sana, ia memperkenalkan ajaran kasih Kristus dan membangun komunitas yang kelak berkembang menjadi Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) — kini memiliki lebih dari 6,5 juta jemaat dan 3.800 gereja di seluruh Indonesia.

“Salib Kasih bukan hanya simbol rohani, tetapi juga simbol perjuangan dan peradaban,” tambah Lamhot.

Pesparawi Perdana di Situs Ikonik Batak

Pesparawi tahun ini menjadi yang pertama kali diselenggarakan di kawasan Salib Kasih. Acara akan berlangsung pada Senin, 11 November 2025, dan diikuti oleh 25 kontingen dari berbagai gereja serta lembaga keagamaan di Sumatra Utara.

Setiap kontingen terdiri atas sekitar 40 peserta, sehingga total terdapat lebih dari 1.000 peserta yang akan tampil dalam ajang paduan suara dan musik rohani Kristen untuk memuliakan Tuhan melalui seni suara.

Selain lomba paduan suara, Pesparawi juga akan menampilkan tarian tortor, doa bersama, serta pameran ekonomi kreatif yang mengangkat budaya Batak.

“Kegiatan ini tidak hanya memperkuat iman, tetapi juga menggairahkan sektor pariwisata dan UMKM lokal,” kata Lamhot.

Kolaborasi untuk Wisata Rohani Danau Toba

Acara ini merupakan hasil kolaborasi antara Komisi VII DPR RI, Kementerian Pariwisata, dan Pemerintah Kabupaten Tapanuli Utara, dengan dukungan teknis dari TVRI, RRI, dan Badan Pelaksana Otorita Danau Toba (BPODT).

Lamhot berharap sinergi tersebut mampu memperkuat posisi Danau Toba sebagai destinasi super prioritas nasional, sekaligus menonjolkan potensi wisata rohani yang menjadi kekayaan khas kawasan tersebut.

“Kita ingin kawasan Danau Toba dikenal bukan hanya karena keindahan alamnya, tetapi juga karena kekuatan spiritual dan budaya yang melekat di dalamnya,” ujarnya.

Harapannya Jadi Agenda Tahunan

Pesparawi di Salib Kasih akan memperebutkan total hadiah sebesar Rp70 juta untuk berbagai kategori, termasuk paduan suara campuran, vokal grup, dan solo rohani.

Lamhot optimistis ajang ini dapat memberi dampak sosial dan ekonomi positif bagi masyarakat sekitar, sekaligus menjadi magnet baru bagi wisatawan rohani.

“Saya percaya Pesparawi di Salib Kasih bisa menjadi magnet baru bagi wisata rohani nasional,” ujarnya.

Lamhot juga berharap kegiatan ini dapat menjadi agenda rutin tahunan yang terus mendapat dukungan dari pemerintah pusat maupun daerah.

“Sebagai putra daerah Tapanuli Utara, saya berkomitmen untuk terus memperjuangkan program-program yang mengangkat nilai iman, budaya, dan ekonomi masyarakat Batak,” tegasnya.

Menutup pernyataannya, Lamhot mengajak masyarakat untuk turut hadir dan meramaikan acara tersebut.

“Pesparawi ini bukan sekadar lomba, melainkan perayaan iman dan persaudaraan. Dari Salib Kasih, semangat kasih itu akan terus menyebar ke seluruh penjuru Tanah Batak,” pungkasnya.

Bagikan
ads image
ads image
ads image
Artikel Terkait
Pemerintah Kembali Siapkan RUU Redenominasi Rupiah.
Berita

Pemerintah Kembali Siapkan RUU Redenominasi Rupiah, Target Rampung pada 2027

Horas! Pemerintah Indonesia kembali menghidupkan rencana redenominasi rupiah dengan menyiapkan Rancangan Undang-Undang...

Lamhot Sinaga Soroti Dominasi PH dan Pemilik Bioskop dalam Bisnis Film Indonesia.
Berita

Lamhot Sinaga Soroti Dominasi PH dan Pemilik Bioskop dalam Bisnis Film Indonesia

Horas! Dongan BK, Komisi VII DPR RI menyoroti dugaan praktik monopoli yang...

Restrukturisasi Utang Kereta Cepat Whoosh Hingga 60 Tahun.
Berita

Luhut: Indonesia–China Sepakat Restrukturisasi Utang Kereta Cepat Whoosh Hingga 60 Tahun

Horas! Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan mengonfirmasi bahwa Indonesia...

Bupati Simalungun dan Rocky Gerung Kolaborasi di Parapat, Kobarkan Semangat Baru Indonesia.
Berita

Bupati Simalungun dan Rocky Gerung Kolaborasi di Parapat, Kobarkan Semangat Baru Indonesia

Horas! Suasana penuh energi dan gagasan segar mewarnai kegiatan Silaturahmi Nasional dan...