Horas!!
Salah satu kuliner Batak yang menarik dan tentu tidak asing lagi di telinga Dongan Batak adalah Ayam Napinadar atau Manuk Napinadar. Sama seperti makanan khas Batak lainnya, Ayam Napinadar juga memiliki makna dan filosofi, lho!
Nah, dalam artikel kali ini kita akan berkenalan dengan Ayam Napinadar dan apasih makna dari makanan ini.
Apa itu Ayam Napinadar ?
Sama seperti namanya, Ayam Napinadar merupakan makanan khas Batak yang berbahan dasar Ayam yang dimasak menggunakan darah ayam tersebut.
Manuk atau dalam bahasa indonesia artinya ayam, Napinadar berasal dari kata dasar padar (bakar).
Biasanya, makanan khas Batak ini disajikan saat acara adat dan moment tertentu. Misalnya, saat seseorang sedang bersukacita, kelahiran anak, pernikahan, dan saat seseorang akan berangkat merantau.
Selain itu, menurut masyarakat setempat, pada awalnya, Ayam Napinadar atau Manuk Napinadar merupakan makanan khas Batak yang biasanya disajikan untuk raja. Namun, kini makanan tersebut sudah dapat dimakan oleh siapapun dan kapanpun.
Filosofi Ayam Napinadar
Bukan hanya lezat, Ayam Napinadar juga memiliki filosofi lho, Dongan Batak! Ayam yang digunakan untuk memasak Ayam Napinadar adalah ayam kampung jantan. Penggunaan ayam jantan ini melambangkan kegagahan dan doa agar orang yang memakannya selalu berhasil.
Secara umumnya Ayam Napinadar ini memiliki filosofi untuk memberikan semangat, berkat kepada orang yang memakannya. Orang yang memakan ayam ini diharapkan akan mendapatkan kesehatan dan berkat yang melimpah.
Cara Mengolah Ayam Napinadar
Seperti yang sudah dijelaskan di atas, keunikan dari ayam napinadar ini adalah dimasak dengan menggunakan darah ayam. Jadi, Dongan Batak harus memotong sendiri ayamnya, agar mendapatkan darahnya yang nantinya akan dicampur dengan bumbu-bumbu lainnya.
Setelah mendapatkan darah ayamnya, Dongan Batak harus memeraskan jeruk nipis pada darah tersebut agar tidak menggumpal. Sementara itu, ayamnya dipanggang sampai benar-benar matang. Ketika sudah matang, warnanya akan berubah menjadi coklat.
Nah, selain itu Dongan Batak harus menyiapkan bumbu yang disangrai dan yang tidak disangrai. Tujuan bumbu ini disangrai adalah untuk membuat aroma yang khas, wangi dan nikmat.
Bumbu yang disangrai terdiri dari erai, lengkuas, jahe, kunyit, bawang putih, bawang merah, kemiri. Sementara untuk yang tidak disangrai ada cabe rawit dan andaliman, dan garam.
Semua bumbu ini nantinya akan dihaluskan, lalu ditumis dengan minyak dan dicampur dengan darah ayam yang tadi. Setelah matang, lalu campurkan daging ayam yang telah dipanggang tadi.
Nah, itulah sedikit penjelasan mengenai ayam napinadar. Jika Dongan Batak tidak memakan darah ayam, Dongan Batak juga dapat mengganti darah ayam dengan santan kelapa. Dijamin rasanya maknyuss!!