Ternyata Tortor Toba Memiliki Nama dan Fungsi, lho! Kamu sudah tahu?

Horas!!

Tortor merupakan salah satu jenis tarian yang terkenal dan berasal dari Sumatera Utara, khususnya dari suku Batak.

Asal nama Tortor itu sendiri diambil dari bunyi-bunyian hentakan kaki yang dihasilkan pada saat menari.

Pada zaman dahulu, rumah masyarakat Batak terbuat dari kayu. Jadi, jika menari hentakan kakinya akan menghasilkan bunyi tor..tor..

Nah, inilah asal muasal dari nama tortor itu sendiri.

Sudah ada Sejak Abad ke – 13

Menurut beberapa ahli, tari tortor sudah ada dalam kebudayaan Batak sejak abad ke-13.

Pada zaman dahulu, tari tortor hanya digunakan dalam acara adat saja. Namun, seiring berjalannya waktu, tari tortor kini dapat dinikmati baik oleh masyarakat Batak ataupun dari suku lain.

Bagi masyarakat Batak, Tortor bukan hanya sekedar tarian saja. Tortor juga merupakan salah satu cara masyarakat Batak untuk menyampaikan harapan dan doa-doanya.

Peragaan sikap dan perasaan melalui Tortor selalu menggambarkan kondisi dan situasi yang dialami.

Beda Gerak, Beda Pula Maknanya

Secara umum, tari tor tor memiliki fungsi sebagai sebuah tari tradisional yang ditampilkan pada sebuah acara pernikahan, penyambutan tamu istimewa, dan acara perayaan-perayaan lain. tarian ini juga kerap kali diselenggarakan pada pengangkatan seorang raja dan termasuk ke dalam bagian dari ritual yang berkaitan dengan roh dan spiritual lain.

Tarian ini memiliki beberapa jenis sesuai dengan kegunaannya masing-masing. Berikut jenis-jenis tari tor tor beserta kegunaannya :

1. Tortor Pangurason

Dalam bahasa Indonesia, tortor pangurason berarti pembersihan. Tarian ini biasanya dilakukan pada suatu pesta atau acara besar dengan tujuan untuk membersihkan tempat tersebut agar acaranya berjalan lancar.

Pada zaman dahulu, tortor pangurason ini digunakan untuk membersihkan suatu wilayah agar tidak terjadi bencana alam di daerah tersebut.

Biasanya, tortor ini melibatkan perempuan dan juga laki-laki di dalamnya dan juga orangtua dengan peran yang sangat penting dalam ritual ini.

Inti dari gerakan tari tortor pangurason ini adalah sebagai nasehat untuk melestarikan alam, menjaga dari kerusakan, dan bersahabat dengan alam.

Sebelum memulai rituakl ini biasanya tempat atau lokasi acara tersebut akan dibersihkan terlebih dahulu dengan menggunakan jeruk purut. Lalu, dilanjutkan dengan tari tortor.

2. Tortor Sipitu Cawan

Tortor Sipitu Cawan atau dalam bahasa Indonesia diartikan sebagai tari tujuh cawan.

Tari ini bercerita tentang tujuh orang putri kayangan yang turun ke bumi untuk mandi di sebuah telaga di puncak Pusuk Buhit. Oleh karena itu, umumnya jumlah orang yang menarikan tarian ini ada 5 hingga 7 orang yang membawa 7 cawan berisi jeruk purut.

Fungsi dari tarian ini sama seperti tortor pangurason, yaitu fungsi pembersihan dan penyucian. Menurut kepercayaan setempat, tempat dimana tortor ini ditarikan akan menjadi bersih dan suci kembali.

3. Tortor Tunggal Panaluan

Tortor terakhir bernama tortor tunggal panaluan. Nama tortor ini diambil dari tongkat sakti dan majis kepercayaan suku Batak yang bernama tunggal panaluan.

Tongkat ini berbentuk kayu berukir dengan kepala manusia lengkap dengan kayu dan beberapa binatang. Panjang tongkat ini kira-kira 2 meter.

Biasanya tortor ini diselenggarakan apabila suatu daerah tertimpa musibah atau bencana dan ditarikan oleh para datu (dukun) dengan diiringi gondang.

Tortor ini biasanya dilakukan untuk mendapatkan petunjuk dan jalan keluar guna mengatasi masalah yang sedang terjadi pada saat itu.

Nah, dari ketiga tortor di atas, gerakan mana nih yang sudah bisa atau belum Dongan BK lakukan? Kalau ketiganya belum bisa, yuk belajar lebih banyak tentang tortor dan gerakannya.

Kalau bukan pomparan Batak yang menjaga dan melestarikan budaya Batak, siapa lagi? Horas!!