Horas!
Dongan BK, Danau Toba dan sekitarnya memang dikenal sebagai kawasan yang kaya akan keindahan alam, budaya, serta tradisi. Namun, selain panorama indah dan adat istiadat yang kental, tanah Batak juga menyimpan kekayaan hayati berupa tanaman herbal yang dipercaya memiliki khasiat luar biasa.
Salah satunya adalah Sijukkot, tanaman obat tradisional khas Batak yang tumbuh subur di dataran tinggi Sumatera Utara.
Tanaman Herbal dari Tanah Batak
Sijukkot dapat ditemukan di daerah Dairi, Pakpak Bharat, Samosir, dan Humbang Hasundutan. Tanaman ini hanya mampu berkembang di dataran tinggi dengan ketinggian 800–2.000 meter di atas permukaan laut, sehingga keberadaannya sangat khas dan tidak mudah ditemui di daerah lain.
Dalam beberapa daerah, sijukkot juga dikenal dengan sebutan sawi Belanda, siomak, atau selada wangi. Secara fisik, tanaman ini bisa tumbuh hingga 2,5 meter, memiliki batang bulat licin berwarna hijau keunguan, daun menyirip bergerigi hingga panjang 35 sentimeter, bunga berwarna kuning tua berbentuk segitiga, dan buah lonjong pipih berwarna hitam.
Dikonsumsi Sejak Zaman Dahulu
Bagi masyarakat Batak Toba, sijukkot bukanlah tanaman asing. Sejak lama, tumbuhan ini sudah menjadi bagian dari menu sehari-hari, baik sebagai lalapan segar maupun sayur pendamping nasi. Konsumsi sijukkot dipercaya membuat tubuh lebih segar, bugar, dan jarang terserang penyakit.
Tidak heran jika tanaman ini dianggap sebagai salah satu rahasia ketahanan tubuh masyarakat di Tanah Batak. Bahkan dalam literatur sejarah, disebutkan bahwa Raja Sisingamangaraja XII—pahlawan nasional dari Tanah Batak—kerap mengonsumsi ramuan dari tanaman sijukkot untuk menjaga kebugarannya dalam perjuangan melawan kolonial.
Khasiat Sijukkot Menurut Penelitian
Mengutip pernyataan Guru Besar Kimia Universitas Negeri Medan, Ida Duma Riris, sijukkot terbukti kaya manfaat karena mengandung berbagai senyawa kimia seperti polifenol, flavonoid, tanin, dan senyawa bioaktif lainnya.
Beberapa manfaat kesehatan dari sijukkot di antaranya:
- Memiliki sifat antioksidan, antiinflamasi, dan antibakteri.
- Membantu melancarkan pencernaan.
- Mengobati penyakit gondok.
- Meredakan asam lambung.
- Meningkatkan vitalitas dan kebugaran tubuh.
Khasiat ini membuat sijukkot tidak hanya bernilai budaya, tetapi juga berpotensi besar dikembangkan sebagai tanaman obat modern yang mendukung kesehatan masyarakat luas.
Warisan Alam dan Budaya Batak
Lebih dari sekadar tanaman herbal, sijukkot adalah bagian dari identitas budaya Batak. Keberadaannya menjadi bukti bahwa alam Tanah Batak menyimpan banyak rahasia kesehatan yang diwariskan dari leluhur.
Dengan penelitian dan pengembangan lebih lanjut, sijukkot bisa menjadi ikon tanaman obat nusantara sekaligus peluang ekonomi bagi masyarakat di sekitar Danau Toba. Pelestarian habitat tumbuhan ini menjadi penting agar khasiatnya dapat terus dinikmati dari generasi ke generasi.